KANAL24, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) telah mengeksekusi sejumlah pontensi investasi yang telah lama terkatung-katung. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS ) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Proyek ini diklaim mulai mendapatkan perhatian dari investor asal Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA).
Direktur Promosi Sektoral BKPM , Imam Soejoedi, mengatakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Masdar, menyatakan minatnya untuk investasi di sektor ini. Rencananya Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN (Persero) yakni PJB untuk membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.
“Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah akan mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT,” ujar Imam dalam keterangannya, Senin (13/1/2020).
Dia menjelaskan bahwa investasi di pembangkit ini sekitar Rp1,8 triliun. Nantinya apabila PLTS Terapung Cirata ini selesai terbangun maka akan memecahkan rekor sebagai pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW (mega watt).
Salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10 persen dari total bauran energi (mix energy). Padahal pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23 persen.
“Tak hanya itu, porsi PLTS dari existing kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW,” pungkas dia.(sdk)