KANAL24, Bandung – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengoperasikan armada untuk melayani penerbangan kargo dengan rute Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati menuju Bandara Hang Nadim, Batam dengan penerbangan charter mulai selasa (23/2/2021) kemarin.
Penerbangan charter perdana tersebut mengangkut komoditas unggulan serta produk UMKM Provinsi Jawa Barat dan dilayani dengan menggunakan Boeing 737-800 yang memiliki kapasitas daya angkut hingga 10 ton.
Peluncuran penerbangan charter ini merupakan wujud sinergitas antara GIAA dengan pemerintah provinsi Jawa Barat dalam upaya pemulihan dan transformasi ekonomi daerah dari dampak pandemi Covid-19 melalui penyediaan dan peningkatan layanan distribusi logistik. Melalui kerjasama tersebut,
GIAA dan pemerintah provinsi Jawa Barat sepakat untuk bersinergi dalam beberapa aspek diantaranya adalah pengembangan dan penyediaan jasa transportasi udara penumpang dan kargo.
Kemudian pengembangan kawasan, pengembangan SDM. Lalu optimalisasi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan ( TJSL ) bagi pembangunan daerah serta promosi destinasi wisata.
Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra, mengungkapkan pihaknya komitmen untuk terus mendukung program pembangunan nasional dengan meningkatkan connectivity antar seluruh wilayah di Indonesia. Di samping itu juga mengembangkan jaringan penerbangan ke berbagai destinasi internasional.
“Saat ini sektor UMKM menopang 90 persen aktivitas perekonomian di Jawa Barat. Tentunya kami optimistis pengoperasian penerbangan kargo dari Bandara Kertajati dapat menjadi momentum tersendiri dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat melalui layanan penerbangan langsung dengan waktu dan jarak yang lebih singkat dengan cost logistik yang lebih kompetitif,” papar Irfan dalam keterangannya.
Sementara itu Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Bandara Kertajati merupakan salah satu unsur penunjang dari terbentuknya tata ruang terintegrasi metropolitan rebana yang mengusung konsep live, work and play.
Metropolitan baru Jawa Barat ini pada tahun 2030 diprediksi dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4,39 juta dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,83 persen serta laju investasi sebesar 6,07 persen.
“Saya berharap para pelaku usaha domestik ekspor impor yang berlokasi di provinsi Jawa Barat maupun provinsi lainnya di pulau Jawa dapat memanfaatkan pelayanan penerbangan kargo melalui Bandara Interansional Kertajati,” tutur Ridwan Kamil.(sdk)