KANAL24, Jakarta – Perusahaan konstruksi asal Negeri Jiran, Muhibbah Engineering (M) Bhd tertarik mengakuisisi 11,6 persen saham Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB ) Kertajati. Saat ini, tercatat Pemprov Jabar masih memegang 97 persen saham Bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, melalui PT BIJB .
Kabiro Sarana Ekonomi, Investasi dan BUMD Jabar, Noneng Komara Nengsih, mengatakan sisa saham BIJB yaitu 3 persen dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah lainnya, yaitu PT Jasa Sarana dan Koperasi Konsumen Praja Sejahtera ( KPPS ) Jabar. Menurutnya ketertarikan itu disampaikan Managing Director Muhibbah Mac Ngan Boon saat bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Bandung, awal Agustus lalu.
“Dari beberapa kali kunjungan Pak Gubernur ke luar negeri, ternyata ini menunjukan hasil. Perusahaan asal Malaysia ingin menindaklanjuti paparan ekonomi yang sebelumnya telah disampaikan Pak Gubernur untuk berinvestasi di Bandara Kertajati yang saat ini dikelola BUMD PT BIJB ,” kata Noneng dalam keterangan persnya, Rabu (7/8/2019).
Noneng melanjutkan bahwa BIJB Kertajati akan menjadi stimulus untuk mengembangkan kawasan ekonomi baru di wilayah timur Jawa Barat. Kawasan khusus bernama Segitiga Rebana ke depannya diprediksi menjadi pusat ekonomi baru Jawa Barat yang terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban Subang, dan Cirebon. BIJB sendiri bakal disokong kawasan aerocity seluas 3.480 hektare. Nantinya bandara yang belum lama diresmikan ini akan menjadi satu-satunya pintu gerbang Jawa Barat.
“Muhibbah sebagai salah satu calon investor menunjukan ketertarikannya dengan berinvestasi yang sejalan guna merealisasikan percepatan optimalisasi pembangunan di Jawa Barat melalui BIJB ,” ulasnya.
Sementara itu, Direktur BIJB Muhamad Singgih menambahkan, Pemprov Jabar telah sepakat dengan rencana pemenuhan modal BIJB sebesar 36,6 persen. Porsi saham ini akan diakusisi oleh dua investor masing-masing PT Angkasa Pura II (Persero) 25 persen dan Muhibbah 11,6 persen. Meski begitu belum ada besaran pasti nilai akuisisi oleh Muhibbah. Namun diperkirakan angkanya mencapai Rp291 miliar.
“Saat ini, BIJB sedang dalam proses penjualan saham 11,6 persen kepada Muhibbah sedangkan 25 persen kepada AP II. Untuk Muhibbah, proses saat ini sedang melakukan valuasi angka penawaran saham BIJB untuk kemudian bisa segera difinalkan,” kata dia. (sdk)