KANAL24, Jakarta – Kontribusi investor ritel milenial tahun ini pada pasar modal Indonesia diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan. OJK melaporkan penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp335,8 triliun dari 180 penawaran umum sejak Januari hingga 7 Desember 2021, yang didukung lonjakan pertumbuhan investor ritel millenial.
“Capaian ini jauh lebih besar dibandingkan capaian yang diperoleh pada tahun 2020 yang hanya Rp118,7 triliun,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Jum’at (10/12/2021).
Lonjakan pertumbuhan investor ritel millenial, yang cenderung mempunyai pendapatan bersih yang tinggi karena tidak bisa berbelanja pada masa COVID-19 berdasarkan data OJK kemudian mereka masuk ke pasar modal dan berimplikasi positif dengan tingginya penghimpunan dana pada tahun ini.
“Ini juga didukung dengan adanya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi, di atas 10 persen selama dua tahun ini,” kata Wimboh.
Wimboh menyebutkan investor pasar modal tercatat terus meningkat signifikan di tengah pandemi menjadi 7,2 juta pada bulan November 2021 atau tumbuh 101,72 persen jika dibandingkan November 2020, di mana mayoritas yakni 99 persen merupakan investor ritel.
Dengan demikian antusiasme dan optimisme penghimpunan dana di pasar modal tersebut menunjukkan tanda-tanda pemulihan Indonesia didukung dengan fundamental yang bagus.
Untuk OJK terus berupaya untuk meningkatkan basis suplai, antara lain mengakomodasi calon emiten dari berbagai perusahaan startup anak muda untuk melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO) dan meramaikan perdagangan saham di pasar modal Indonesia.(sdk)