Kanal24 – Air mata tentu akan menetes saat mengucapkan talbiyah setelah jamaah calon haji merasakan suasana tanah suci. Perasaan saat menjadi tamu Allah, memenuhi panggilan Allah sangat berbeda. Bacaan talbiyah itu mengetarkan hati, mengguncang sanubari. “Aku penuhi panggilanmu ya Allah”….
Saat melaksanakan ibadah haji itu, memenuhi panggilan Allah, berarti seluruh jamaah haji yang berjumlah sekitar 2,5 juta orang, termasuk 221 ribu dari Indonesia merupakan tamu Allah. Kenyataan bila seluruh jamaan yang datang dari ratusan negara itu merupakan “tamu” harus selalu diingat.
Sebagai tamu, tentu harus menghormati tuan rumah. Tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak disukai tuan rumah. Tidak boleh melanggar peraturan tuan rumah, meskipun mungkin peraturan itu tidak disukai atau mengganggu kesenangannya.
Terlebih lagi bagi jamaah calon haji. Mereka tamu Allah. Tamu dari pemilik kerajaan langit dan bumi. Tentu harus pandai-pandai menjaga diri. Meskipun di Mekah dan Madinah tidak banyak tanda larangan, tetapi sebagai tamu Allah, jamaah calon haji tentu harus tahu diri.
Di tanah haram (Makkah dan Madinah) janganlah sampai berburuk sangka atau berpikir buruk tentang apapun. Biarkan saja bila jamaah mungkin melihat hal-hal terasa ganjil. Beristighfar saja bila melihat sesuatu yang mungkin berbeda dari biasa.
Janganlah merasa, apalagi berucap dengan ada kesombongan diri. Karena mungkin jamaah itu justru akan mengalami seperti yang dipikir atau diucapkannya.
Ada satu kisah nyata pada suatu musim haji. Seorang jamaah yang merasa bisa berbahasa Arab mengatakan kepada kawan-kawannya untuk berangkat lebih dulu dan dia akan menyusul. Dia yakin bisa karena jarak maktab ke tujuan dekat. Seandainya tersesat, dia bisa bertanya dengan bahasa Arab yang baik.
Namun nyatanya dia tersesat, dan berputar-putar di dekat maktabnya. Tidak seorangpun melihatnya dan dia merasa tidak menemui siapapun tempat bertanya. Sampai suara Azan menyadarkannya.
Karena itu jamaah harus berhati-hati dan bersabar selama menjadi tamu Allah. Ujiannya bukan hanya fisik dan mental, tetapi juga ujian pikiran dan nurani. Di rumah Allah, jadilah tamu yang baik (Mondry)