KANAL24, Malang – Umat Islam memegang peran penting sebagai agen penggerak pembangunan nasional. Tujuan pembangunan untuk menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat. Hal ini memerlukan pondasi yang kuat berupa akhlak agamis dan terjaganya persatuan dan kesatuan umat. Peran ini diharapkan dapat terwujud melalui wadah organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sampai menjangkau pelosok yang terbawah.
Hal tersebut diungkapkan Rachmat Kriyantono, PhD terkait pengajian umum tahun baru Muharam dan pelantikan pengurus anak ranting NU Perum IKIP Tegalgondo Kab. Malang Jumat (13/9/2019)
“Saat perumusan dasar negara, para ulama NU dengan yakin menghilangkan kata kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, ini bentuk kesadaran ulama tentang kebhinekaan bangsa kita,” kata Rachmat yang juga dosen Universitas Brawijaya ini.
Peran NU sebagai penjaga NKRI menjadi tema pengajian yang digelar pada 14 September 2019 ini. “Ketua Pengurus Cabang NU, Dr Isroqunnajah, M.Ag, yang akan mengupas lebih mendalam,” tutur Rachmat
Tema ini dipilih, ungkap Rachmat, sebagai antisipasi menurunnya kesadaran umat atas maraknya hoaks, fitnah, saling mengolok antar anak bangsa yang bisa memecah umat . Di tambah lagi, munculnya kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama tapi bermaksud mengancam persatuan.
“Kami hadir untuk mengedukasi bahwa Islam dan nasionalisme tidak dapat dipisahkan,” kata Rachmat.
Di acara ini, juga dilakukan pelantikan Pengurus Anak Ranting Perum IKIP Tegalgondo. Sebagai Ketua Syuriah, terpilih KH. Rois Arifin, M.M, yang juga akademisi Unisma, dan Dr. KH Achmad Subhan terpilih sebagai Ketua Tanfidziah.
Di tempat terpisah, KH Rois Arifin, menyebut bahwa dibentuknya pengurus ini bertujuan melaksanakan program dakwah, edukasi, ekonomi rakyat.”Kita berusaha mengedukasi generasi bangsa terhadap nilai-nilai kearifan lokal dalam menjalankan syariat,” ujar KH Rois yang juga dosen Unisma.
Dr Subhan menambahkan bahwa perpaduan syariat dan budaya lokal ini, merupakan perekat interaksi anak bangsa. “Jika sudah rekat maka program-program memajukan umat dapat berjalan,” kata Dr. Subhan. (sdk)