KANAL24, Hampir semua manusia di muka bumi ini berasal dari masyarakat yang punya mitos. Tentu ada yang percaya dan ada yang tidak. Namun mitos di tengah masyakat itu memang ada. Kenyataan itu juga terjadi dengan masyarakat Indonesia. Hampir semua daerah memiliki mitos yang berbeda-beda.
Mungkin ada yang menganggap itu merupakan hal yang biasa. Karena hal itu merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat. Soal percaya atau tidak itu urusan pribadi.
Tetapi dalam ajaran Islam, keadaan seperti itu bukan persoalan sederhana atau bisa disederhanakan. Seandainya ada seseorang yang serius mempercayai harus mengubur kepala banteng di tanah yang akan dibangun sesuatu yang besar agar tidak terjadi musibah, atau bila telapak tangannya gatal akan mendapat rezeki, tentu bisa masuk kategori syirik.
Persoalan seperti ini sengaja atau tidak, bisa dilakukan jamaah haji di tanah suci. Ada perilaku yang kita pertanyakan kebenarannya atau bisa dianggap mitos. Karena tidak ada petunjuknya dalam ajaran Islam. Kita sebut saja masalahnya, yaitu kepercayaan meminta jodoh di Jabal Rahmah.
Banyak jamaah meyakini Jabal Rahmah yang dikelilingi Padang Arafah itu merupakan tempat pertemuan Adam dan Hawa setelah diturunkam Allah ke bumi dan terpisah cukup lama. Bukit itulah saksi bisu terjalinnya kembali kisah cinta dan bahtera rumahtangga sepasang manusia yang pertama sebagai penghuni bumi.
Kisah kasih mengharu biru nenek moyang umat manusia itulah yang beredar dari mulut ke mulut ke seluruh penjuru dunia dan juga ke Indonesia. Akhirnya menimbulkan kepercayaan bila Jabal Rahmah adalah tempat yang terbaik untuk berdoa guna mendapatkan jodoh.
Seandainya ada yang ingin tahu, tanyakanlah kepada jamaah yang sengaja naik ke bukit itu, apa tujuan mereka? Mungkin dengan cara lain, dakilah Jabal Rahmah usai musim haji. Tentu akan menemukan banyak foto, bahkan yang berbungkus plastik terselip di relung batu bukit itu.
Tanyakanlah kepada para ulama ustadz atau munthawif jamaah. Apakah ada petunjuk Islam tentang masalah minta jodoh di Jabal Rahmah itu? Insya-Allah tidak ada. Tempat wukuf jamaah haji itu Padang Arafah, di bawah bukit itu. Bukan di bukit atau di atas bukitnya.
Jadilah jamaah haji dengan niat yang khusus untuk melaksanakan rukun haji sesempurna mungkin, lalu lakukannya khusu’ dan sebaik-baiknya.
Seandainya ingin berdoa untuk banyak hal, asal untuk kebaikan, termasuk tentang jodoh, silakan berdoa, tidak ada yang melarang. Banyak tempat yang diyakini sebagai tempat berdoa yang insya-Allah diijabah Allah, seperti di Raudhah di Mesjid Nabawi di kota Madinah, saat tawah mengelilingi Ka’bah dan tempat lainnya. Tapi tolong Jangan campur adukan ibadah dengan perilaku yang dikhawatirkan syirik atau jangan bawa Mitos ke Tanah Haram (Mondry)