KANAL24, Jakarta- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan melanjutkan proses pelemahan, setelah Jumat kemarin ditutup anjlok 1,19 persen ke level 6.325.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan indikator stochastik dan RSI terlihat berada di area netral.
“Terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support,” ujar Nafan, di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg , kata Nafan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.297 dan 6.279, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.369 dan 6.412.
Dengan demikian, jelas dia, adanya perkiraan penurunan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Daily (Rp8.425) (RoE: 12,67%; PER: 10,21x; EPS: 825,32; PBV: 1,29; Beta: 1,94). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp8.325-8.425, dengan target harga di level Rp8.525, 8.650, 8.825, 9.225 dan 9.625. Support: Rp8.325 dan 8.200.
2. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Daily (Rp2.400) (RoE: 11,54%; PER: 8,89x; EPS: 275,48; PBV: 1,02x; Beta: 1,79). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.360-2.410, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.440, 2.560, 2.710, 3.060 dan 3.410. Support: Rp2.360 dan 2.280.
3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Daily (Rp5.125) (RoE: 15,60%; PER: 27,54x; EPS: 197,92; PBV: 4,29x; Beta: 1,46). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp5.000-5.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp5.425, 5.550, 5.650 dan 6.125. Support: Rp5.000 dan 4.750.
4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Daily (Rp2.920) (RoE: -4,37%; PER: -25,10x; EPS: -115,92; PBV: 1,10x; Beta: 1,2). Pergerakan harga telah menguji garis MA-60 sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.900-2.930, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.970, 3.040, 3.200 dan 3.350. Support: Rp2.840, 2.800 dan 2.730.
5. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), Daily (Rp74.950) (RoE: 19,13%; PER: 15,12x; EPS: 4.958,60; PBV: 2,93x; Beta: 0,69). Pergerakan harga telah menguji area gap pada level Rp74.950 sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp74.800-75.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp76.300, 78.675, 81.050 dan 83.400. Support: Rp73.950.
6. PT United Tractors Tbk (UNTR), Daily (Rp26.525) (RoE: 19,68%; PER: 8,04x; EPS: 3.300,16; PBV: 1,59x; Beta: 0,85). Pergerakan harga telah menguji garis MA-20 sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp26.200-26.600, dengan target harga secara bertahap di level Rp27.375, 28.925 dan 30.500. Support: Rp26.200 dan 25.800. (sdk)