KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatj mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) tercatat surplus sebesar Rp28,9 triliun per Januari 2022. Angka ini setara dengan 0,16% dariproduk domestik bruto (PDB).
Sri Mulyani menjelaskan realisasi ini berbanding terbalik jika dibandingkan dengan Januari 2021 yang defisit mencapai Rp30,8 triliun. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya penerimaan negara dibandingkan dengan belanja.
Tercatat, total penerimaan negara per Januari 2022 sebesar Rp156 triliun atau naik 54 persen dari Januari 2022 yang sebesar Rp100,7 triliun.
” APBN kita mengalami perbaikan 33,7 persen dari defisit,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA secara virtual, Selasa (22/2/2022).
Dari sisi penerimaan,penerimaan perpajakan mencapai sebesar Rp134 triliun atau naik 65% secara tahunan, dan penerimaan negara bukan pajak ( PNBP ) sebesar Rp22 triliun atau naik 11% secara tahunan.
Sementara, belanja negara tercatat sebesar Rp127 triliun atau turun 13% secara tahunan per Januari 2022. Angka itu setara dengan 6% dari target belanja yang sebesar Rp2.714 triliun.
Pemerintah menargetkan defisit sebesar Rp868 triliun atau 4,85% terhadap PDB dalam APBN 2022. Realisasi defisit APBN sepanjang tahun lalu sebesar Rp783,7 triliun, atausetara dengan 4,65% terhadap PDB.
Realisasi defisit APBN 2021 turun jika dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp947 triliun atau 5,14% terhadap PDB.(sdk)