KANAL24, Jakarta – Pemerintahmenjamin ketersediaan stokminyak goreng sawit dengan menggelontorkan minyak goreng sederhana sebanyak 11 juta liter. Upaya ini sebagai upaya untuk menstabilkan pasokan agar tidak terjadi kelangkaan dan juga kenaikan harga yang signifikan sehingga menimbulkan inflasi. Minyak goreng menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada Desember 2021 lalu dengan andil sebesar 0,08 persen.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengatakan, pemerintah telah melaksanakan program distribusi minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 11 juta liter melalui operasi pasar dan ritel modern yang dimulai sejak bulan November 2021. Program distribusi minyak goreng kemasan sederhana ini didukung oleh industri minyak gorengdan Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (APRINDO).
“Untuk lebih mengoptimalkan program yang telah berjalan ini, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng bagi masyarakat dengan harga terjangkau sekitar Rp14.000 per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia,” kata Putu di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Putu menjanjikan pihaknya akan terus menjaga ketersediaan produk minyak goreng bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Minyak goreng kemasan sederhana ini akan disediakan sebanyak 1,2 miliar liter selama jangka waktu 6 bulan, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itu, Kemenperin mendorong para pelaku industri minyak goreng untuk berkontribusi terhadap program pemerintah dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng di masyarakat.Sebanyak 70 industri minyak goreng sawit akan dilibatkan untuk menyediakan minyak goreng kemasan sederhana ini,dengan didukung sekitar 200 packer. (sdk)