KANAL24, Jakarta – Konsumsi kelas menengah atas di Indonesia mulai menunjukkan tanda tanda peningkatan pada September 2021. Hal ini terlihat dari pertumbuhan simpanan perbankan di atas Rp5 milar yang melambat menjadi 10,72% yoy.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kondisi pertumbuhan dana simpanan perbankan di atas Rp5 miliar mulai melambat. Kategori simpanan di atas Rp5 miliar mencakup 50,2% dari total dana simpanan di industri perbankan Indonesia.
“Jadi ini menunjukkan konsumsi kelas menengah atas di Indonesia mulai meningkat,” kata Airlangga dalam webinar Economic Outlook 2022, Senin (22/11/2021).
Sementara total pertumbuhan simpanan perbankan Indonesia per September 2021 mencapai 7,48%. Untuk kategori simpanan antara 0 – Rp100 juta tumbuh mencapai 3,17% yoy, kontribusinya 13,2% dari total simpanan perbankan. Untuk kategori simpanan antara Rp100 juta – Rp200 juta tumbuh mencapai 5,93% yoy, kontribusinya 5,4% dari total simpanan perbankan. Untuk kategori simpanan antara Rp200 juta – Rp500 juta tumbuh mencapai 5,32% yoy, kontribusinya 5,8% dari total simpanan perbankan.
Untuk kategori simpanan antara Rp500 juta – Rp1 miliar tumbuh mencapai 4,15% yoy, kontribusinya 7,5% dari total simpanan perbankan. Untuk kategori simpanan antara Rp1 miliar – Rp2 miliar tumbuh mencapai 4,02% yoy, kontribusinya 6,6% dari total simpanan perbankan.
“Untuk kategori simpanan antara Rp2 miliar – Rp5 miliar tumbuh mencapai 4,55% yoy, kontribusinya 8,5% dari total simpanan perbankan,” ujar Airlangga.
Berbagai indikator eksternal Indonesia juga terus membaik. Ini tercermin dari defisit neraca transaksi berjalan yang rendah, cadangan yang terus meningkat, neraca perdagangan yang terus menerus surplus, ekspor impor yang terus naik signifikan, nilai tukar rupiah dan IHSG yang terjaga, dan yield obligasi pemerintah yang melandai.
“Serta rasio Utang Luar Negeri (ULN) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam level yang aman,” tutup Airlangga.(sdk)