KANAL24, Surabaya – Kiprah dan kontribusi pemikiran dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jawa Timur diharapkan dapat mempercepat prses pembangunan dan pemulihan ekonomi. Hal etrsebut menjadi harapan Gubernur Khofifah dalam pelantikan pengurus ICMI wilayah Jatim, (5/3/2022)
Gubernur Khofifah banyak menjelaskan materi terkait keberhasilan yang telah diraih Pemprov Jatim dengan harapan agar hal ini dapat dijadikan sebagai referensi saat ICMI Jatim menggelar rapat kerja.
Menurut Khofifah, periode Maret-September 2021 Jatim berhasil memberikan kontribusi penurunan kemiskinan nasional hingga 30 persen. “Jadi ada 313.000 masyarakat Jawa Timur yang menurut BPS (Badan Pusat Statistik) sudah terentaskan dari kemiskinan,” kata Khofifah.
Selain itu, jumlah desa tertinggal di Jatim juga semakin menurun. Pada tahun 2019 ada 344 desa masuk kategori tertinggal. Namun pada tahun 2020 jumlah tersebut berkurang menjadi 3 desa. Dan Juli tahun 2021 lalu Jawa Timur sudah bebas desa tertinggal.
Bahkan, Berdasarkan data per Maret 2021, untuk pertama kalinya Jawa Timur dinyatakan sebagai produsen padi terbesar di Indonesia. “Demikian pula data per 31 Des 2021, Jatim kembali menjadi produsen padi tertinggi,” tegasnya.
Khofifah juga mengungkapkan bahwa di Jakarta sudah mulai ada yang mogok jualan daging karena harga mulai naik. Jawa Barat dan sebagian Banten juga mengalami hal yang sama. Di Jawa Tengah harga daging juga mulai naik. Sedang di Jawa Timur suplai dan harganya masih stabil.
Berdasarkan data BPS tahun 2021, sapi potong di Jawa Timur ada 4,8 juta ekor. Jawa Timur juga punya BBI (Balai Besar Inseminasi) Buatan, yang memungkinkan bisa memberikan percepatan budidaya pada peternak. Tidak hanya sapi, tapi peternak yang lain juga bisa.
Di tempat kedua ditempati Jawa Tengah dengan jumlah sapi potong 1,8 juta ekor, kemudian Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, NTB 1,2 juta ekor, dan NTT 1,1 juta ekor.(sdk)