Kanal24, Malang – Perwakilan PT Shimadzu Asia Pasifik dan PT Ditek Jaya, berkunjung ke Laboratorium Halal, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya (LSIH UB) dalam rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama di bidang Halal dunia, The First Asia Halal Summit 2023 yang mengusung tema “Developing the World Halal Ecosystem” yang berfokus terhadap metode otentikasi halal, Artificial Intelligence (AI), dan teknologi digital.
LSIH UB memiliki komitmen yang kuat untuk terus berupaya menuju pengembangan ekosistem halal. Dalam KTT ini, tour eksklusif dilakukan dalam Laboratorium Pengujian Halal UB yang terakreditasi ISO/IEC 17025 dengan lingkup halal berstandar nasional dan internasional yang didukung oleh teknologi mutakhir Shimadzu.
Teknologi Shimadzu selama ini menawarkan solusi menyeluruh untuk ketahanan pangan. Misalnya, teknologi GC dapat melakukan Analisis Alkohol dan Pestisida dalam makanan, sedangkan LC, LCM, dan LCM MultiNA dapat membantu mendeteksi Babi dan Otentikasi Daging.
Kepala LSIH UB, Dr. Yuni Kilawati, S.Pi., M.Si menyebutkan agenda kerjasama untuk mengembangkan sertifikasi halal di Indonesia masih panjang. Selain KTT, agenda lainnya yang akan datang meliputi pengembangan metode, pengembangan analisis data yang dapat menghasilkan suatu hak kekayaan intelektual bersama.
“Shimadzu telah memberikan kesanggupannya akan melengkapi Lab LSIH UB kedepan, yang tadinya hanya ada Deteksi DNA base, berikutnya akan terdapat Alcohol base.” ujarnya.
Perwakilan PT. Ditek Jaya, Janto Jatiman juga menyampaikan akan dilakukan agenda secara kontinyu melihat antusias yang tinggi atas kegiatan KTT di UB.
“Universitas Brawijaya adalah pusat dari kegiatan Halal Summit, dan memang betul terkait sertifikat halal dapat dikatakan UB memiliki kualitas yang baik dibandingkan tempat-tempat lain” terang Janto.
Sebagaimana diketahui, bahwa PT Ditek Jaya adalah salah satu pemasok alat analisis dan pengukuran terbesar di Indonesia yang memperoleh keagenan tunggal dari merek Shimadzu Jepang pada tahun 1978.
Sementara itu, Dr. Wang Xiaoping dari Shimadzu (Asia Pacific) Pte. Ltd., merasakan kehormatan besar dapat mengorganisir acara KTT Halal pertama di Asia bersama dengan Universitas Brawijaya. Sebagai kunjungan keduanya ke Universitas Brawijaya, Dr. Wang menyampaikan acara ini tidak hanya menunjukkan contoh dan aturan yang baik bagi Indonesia. Dengan standar global, bisa menjadi pedoman Halal bagi negara lainnya yang hadir, seperti Filipina dan Thailand.
“Sebenarnya, saya datang ke sini pada tahun 2018. Sebelumnya, Universitas Brawijaya memiliki rencana untuk mendirikan Halal Lab. Saya benar-benar melihat seluruh proses sejak awal. Itu hanya sebuah rencana. Dan hari ini, kita melihat ini terealisasikan. Saat ini, kami melihat Lab Halal yang sangat lengkap di Universitas Brawijaya. Kami yakin, Universitas Brawijaya khususnya lab Halal ini akan semakin memberikan pelayanan kepada industri untuk sertifikasi Halal bagi Indonesia.” tuturnya
Dr. Wong berharap, kedepannya dapat menjalin lebih banyak lagi kerjasama dengan Universitas Brawijaya, terkhusus untuk Halal Lab.
“Sertifikasi Halal, sebenarnya bukan hanya identik tentang saudara kita yang muslim, tetapi sangat terang dan gambaran luasnya untuk full sustainability, full safety, kualitas, dan sebagainya.” jelas Dr. Wong. (rbs)