KANAL24, Malang – Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) UB menerjunkan mahasiswa secara langsung ke desa-desa untuk membantu memajukan desa tersebut dalam berbagai bidang. Salah satu desa tersebut adalah Desa Klampok yang berada di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Kelompok 17 MMD UB di Desa Klampok berkolaborasi dengan Program Pengabdian Masyarakat Strategis Universitas Brawijaya oleh dosen menggelar beberapa program yang sesuai dengan persoalan di desa tersebut. Program tersebut digelar pada 13 Juli 2024 dengan lokasi balai desa dengan 2 narasumber dengan melibatkan gapoktan (gabungan kelompok tani) di Desa Klampok sebagai peserta. Sesi pertama adalah “Pelatihan Tentang Teknologi Pengolahan Pangan” oleh Dr. Asri Nurul Huda, S.Pt., MP., M.Sc.
“Kami di Klampok bersinergi dengan kegiatan MMD Mahasiswa dan memberikan pelatihan kepada anggota Gapoktan,” kata Asri.
Program ini menurut Asri diharapkan dapat menjadi alternatif untuk pengolahan limbah pertanian yang digunakan sebagai pakan awetan ternak, dan jika memungkinkan untuk dijual maka akan menambah pendapatan dari pembuatan pakan awetan silase ini.
“Awetan silase ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Gapoktan tapi juga dapat dijual dan menambah pendapatan,” lanjutnya.
Setelahnya, dilanjutkan sesi kedua, “Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik” oleh Dra. Sri Wardhani, M.Si. Melalui program ini, diharapkan dapat mengedukasi kepada para petani dan peternak tentang pentingnya pupuk organik dan cara pembuatannya, dengan memanfaatkan kotoran kambing sebagai bahan utamanya.
“Tentu kami berharap agar pelatihan ini mampu mengedukasi petani dalam memanfaatkan bahan yang ada menjadi pupuk organik,” ujat Sri wardhani.
Pelatihan ini melibatkan para peternak, perwakilan RT, RW dan dihadiri juga oleh kepala dusun 3 desa Klampok. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah produk pertanian, petani di Desa Klampok diberikan pelatihan intensif mengenai teknologi pengolahan pangan. Para narasumber memberikan teknik-teknik pengolahan pasca-panen, cara menjaga kualitas produk, dan diversifikasi produk pertanian. Selain pelatihan pengolahan pangan, program ini juga fokus pada pemanfaatan pupuk organik.
Petani diperkenalkan dengan teknologi pembuatan pupuk organik dari limbah pertanian dan rumah tangga. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi biaya produksi tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan adanya inisiatif ini, petani di Desa Klampok kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih baik. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan pendapatan dan pertanian yang lebih berkelanjutan.(sdk)
Comments 1