Mohon maaf lahir dan batin….
Selesai merayakan Idul Fitri, bagaimana kabar keuangannya? Semoga tetap aman-aman saja yaaa….
Bukan apa-apa sih, soalnya banyak yang curhat cashflownya amburadul buat membiayai pengeluaran lebaran kemarin.
Biaya beli kue-kue, baju baru, angpao, mudik (tiket, bensin dan tol) dan pengeluaran lainnya yang tidak bisa dianggap kecil dan cukup menguras kantong. Kalau sejak awal tidak ada perencanaan untuk menghadapi hari raya, memang biasanya akan terseok-seok menghadapi pengeluaran yg terkadang diluar prediksi.
Belajar dari lebaran tahun ini, tidak ada salahnya biaya untuk merayakan lebaran kita jadikan salah satu tujuan jangka pendek kita tahun ini. Minimal bisa mengejar 80% kebutuhan lebaran tahun depan, sehingga cashflow tidak akan terganggu lagi.
Jadi kita coba mulai _take action_ dengan menjadikan biaya lebaran sebagai tujuan keuangan. Jangka waktu 11 bulan, karena lebaran tahun depan jatuh pada bulan Mei 2020.
Kebutuhan dana bisa kita perkirakan berdasarkan pengeluaran lebaran tahun ini, misal tahun ini kita menghabiskan dana 10 juta rupiah. Tidak ada salahnya kita tambahi kenaikan misalnya 10% sehingga kebutuhan dana menjadi 11juta.
Naah kebutuhan dana 11 juta ini kita bagi 11 bulan sehingga akan didapatkan angka 1 juta rupiah yang harus kita sisihkan untuk memenuhi kebutuhan dana lebaran tahun depan.
Lebih baik kita sisihkan dana lebaran tahun depan itu di rekening bank yang terpisah dengan rekening biasanya, tapi bisa juga mencoba disisihkan ke Reksadana Pasar Uang. Selain terpisah dengan rekening biasanya, dana lebih berkembang dengan bunga setara deposito dan bebas pajak bunga.
Happy Investing dan Salam Cerdas Financial!
Mimien Susanto, RFA