KANAL24, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan ekonomi bisa tumbuh 5,2% dengan inflasi 3% plus minus 1.
“Target pertumbuhan ekonomi 2022 5,2% dan tahun ini 3,7% – 4,0%. Sementara target inflasi 2021 adalah 1,77% dan tahun depan 3% plus minus 1%,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual Refleksi Ekonomi 2021 & Outlook Ekonomi 2022, Kamis (30/12/2021).
Airlangga mengatakan ada sejumlah peluang dan tantangan yang harus dihadapi ekonomi Indonesia pada 2022. Peluang pertama adalah perbaikan ekonomi AS dan China akan mendorong pemulihan ekonomi global. Kemudian vaksinasi Covid-19 yang semakin meluas meningkatkan kepercayaan diri pelaku ekonomi.
“Lalu pulihnya permintaan domestik ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi. Ditambah dengan kenaikan harga komoditas serta peningkatan ekspor,” ujar Airlangga.
Namun Airlangga mengakui ada sejumlah tantangan yang juga harus dihadapi Indonesia. Utamanya adalah tapering The Fed sejak November 2021 yang diikuti kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS itu pada 2022. “Tetapi ketahanan sistem keuangan dan cadangan devisa kita saat ini sudah jauh lebih siap untuk menahan dampaknya,” jelas Airlangga.
Tantangan lainnya adalah munculnya varian baru Covid-19 Omicron yang lebih cepat penularannya. Juga masih ada masalah kesenjangan yang lebar antara negara maju dan negara berkembang dalan pemulihan ekonomi global.
Potensi kenaikan suku bunga acuan tahun depan membuat ruang stimulus semakin terbatas. Ditambah lagi tekanan di pasar keuangan dan valas juga akan semakin meningkat. “Pandemi yang berkepanjangan bisa menimbulkan trauma pada faktor produksi, pemulihan daya beli masyarakat, dan terutama masyarakat level bawah,” tutup Airlangga.(sdk)