KANAL24, Jakarta – Sebagai media untuk referensi dan informasi olahraga bagi guru, pengajar saat ini diperlukan media yang menyajikan referensi terbaru dan akurat. Untuk itu Menpora Zainudin Amali meluncurkan Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia secara virtual, Kamis (30/12/2021) sore.
“Tentu kelahiran dari JOPI atau Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia ini sangat dibutuhkan untuk menjadi media informasi, dimana kita tahu bahwa perkembangan olahraga dari waktu ke waktu semakin dinamis. Dan terkadang kalau kita tidak mengikuti secara serius atau mencari informasi dari berbagai pihak atau sumber informasi maka kita akan ketinggalan,” kata Menpora Amali.
Menurut Menpora Amali, perkembangan informasi dan IPTEK di bidang olahraga sudah sangat pesat. Bahkan, hal-hal yang dipahami beberapa saat sebelumnya pasti akan berbeda dengan fakta-fakta yang ada pada hari ini, besok dan seterusnya.
“Disinilah pentingnya kita mempunyai satu media, untuk mendapatkan informasi-informasi dan sekaligus sebagai referensi pada saat kita melakukan aktivitas, tugas, kegiatan kita sebagai stakeholder olahraga,” jelasnya.
Dengan demikian, bagi Menpora Amali, JOPI ini akan menjadi wadah bagi para peneliti untuk menampilkan karya-karya tulis ilmiah terbaiknya. Sehingga karya itu bisa terkomunikasikan kepada berbagai pihak.
“Bagi pemerintah, tentu diperlukan itu menjadi bahan untuk penyusunan kebijakan sektor olahraga. Dan bagi para akademisi, tentu itu dibutuhkan sebagai bahan-bahan referensi yang tentu bisa menjadi panduan pada proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah ditingkatkan di bawahnya,” harapnya.
Diakui Menpora Amali, pasti banyak pihak yang berkeinginan untuk mempublikasikan karya-karyanya di dalam JOPI nantinya. Namun, dia menekankan bahwa kualitas dan pengelolaan harus diperhatikan. Karena kualitas yang terjaga maka kepercayaan publik khususnya stakeholder olahraga makin hari makin meningkat.
Memang tidak mudah menyeimbangkan antara ruang yang ada, dengan keinginan para peneliti atau pembuat karya ilmiah. Sebab, ruang terbatas yang disiapkan JOPI tentu tidak mungkin akan bisa menampung seluruh karya ilmiah di bidang olahraga.
“Maka ukuran yang paling objektif dan itu bisa menjadi panduan dan pegangan buat berbagai pihak adalah mengedepankan kualitas,” tukasnya.(sdk)