KANAL24, Malang – Letak geografis Indonesia yang berada dalam lingkar Ring of Fire menimbulkan tingkat kewaspadaan yang tinggi terutama untuk beberapa wilayah yang berada tepat dibawahnya.
Prof. Sunaryo selaku dosen Jurusan Teknik Geofisika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya menyarankan bagi mereka yang tinggal di daerah sekitar Semeru untuk mengindari jalur-jalur yang dilewati oleh lahar dan area luasan yang berkemungkinan besar dapat terkena dampak dari lahar.
Selain itu, dalam pembangunan tempat tinggal juga sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang dapat menahan debu, abu atau material lain dari letusan gunung. Ini bertujuan agar setidaknya rumah tersebut masih dalam keadaan kokoh dan dapat dipergunakan sebagai shelter atau Huntara (Hunian Sementara).
“Konsep memainkan kerentanan atau vulnerability sebenarnya adalah bagaimana menjadikan seluruh aktivitas masyarakat setempat itu menjadi navigasi bencana atau pencegahan bencana,” ujarnya pada pembekalan mahasiswa MBKM Semeru Gelombang II, (24/2/2022)
Lebih lanjut, Prof. Sunaryo juga menjelaskan bahwa dalam melakukan suatu aktivitas, baik itu yang bersifat struktural maupun nonstruktural akan selalu dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat navigasi bencana.
Penghubungkan ini dilakukan karena melihat proses pemulihan pasca bencana yang akan selalu membutuhkan biaya tidak murah, entah itu dari segi anggaran dana, tenaga dan pikiran perlu dikerahkan semaksimal dan seoptimal. Padahal seharusnya anggaran dana tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan lainnya.
Melalui kerentanan inilah dilakukan sebuah upaya yang disebut rekayasa. “Jadi di desain, kemudian direkayasa, sehingga ada mitigasi,” tambahnya.
Beberapa deretan gunung berapi di wilayah Jawa Timur Indonesia, yang dimulai dari gunung Semeru dan Bromo, kemudian lanjut ke arah barat terdapat gunung Arjuno Welirang, Kelud dan Merapi. Seharusnya hal ini dapat menjadikan sebuah kewaspadaan terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah sekitarnya.
“Ya meskipun karakter atau watak dari masing-masing gunung itu berbeda-beda, tapi siapa yang menyangka kalau Semeru akan meletus seperti itu,” ungkapnya.(wen)