KANAL24, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menngatakan pemerintah turun langsung ke pasar untuk memantau harga minyak goring dan daya beli masyarakat. Salah satunya dengan melakukan peninjauan pada gerai-gerai di Pasar Wonokromo Surabaya. Operasi ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga sembako.
Wagub Jatim yang mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat langsung bahwa masyarakat menunjukkan antusiasme yang besar terhadap minyak bersubsidi ini.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Emil Dardak mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jatim untuk memastikan bahwa harga-harga sudah terkendali. Di antaranya harga komoditas minyak, beras, telur, cabai, dan bawang yang kini disokong oleh pemerintah.
Terkait harga minyak, Emil menjelaskan, mengikuti harga pasaran minyak yang kini berada di angka Rp. 14.000, namun Pemprov Jatim memberi subsidi sebesar Rp. 2.000. Sehingga, per liter minyak dibanderol dengan harga 12.000/kantong.
“Sekarang pemerintah sedang berusaha menekan harga minyak di angka Rp. 14.000. Pemprov Jatim sudah melakukan berbagai langkah untuk menaikkan daya beli minyak masyarakat. Salah satunya dengan subsidi,” ungkap Emil.
Untuk subsidi ini, Emil menjelaskan, pembeli diharuskan menunjukkan KTP. Masing-masing pembeli pun mendapat jatah maksimal pembelian dua kantong minyak, atau 2 liter.
Mantan Bupati Trenggalek itu juga memaparkan, koordinasi guna memastikan kestabilan harga sembako ini dilakukan dengan sinergi bersama kementerian perdagangan dan kementerian pertanian.
“Koordinasi ini dilakukan dengan kementerian perdagangan, kementerian pertanian terkait produksi yang dihasilkan oleh petani dan tentu saja harga yang berkembang di pasar-pasar,” sebutnya.
Emil pun mengatakan, Jatim akan mengupayakan agar produksi gula lokal dapat menjadi salah satu solusi dalam menjaga kestabilan harga gula di Bumi Majapahit.
“Untuk gula nanti akan kamu pantau lebih lanjut produksinya. Karena Jatim ini adalah salah satu daerah produsen gula, baik itu dari pabrik maupun kombinasi yang lain,” sebutnya.
Emil memastikan bahwa Pemprov Jatim akan sebaik mungkin berupaya memberikan pembinaan dan pelatihan lanjutan bagi para pelaku usaha. Ini sebagai kontribusi Jatim dalam pemulihan ekonomi. Baik bagi Jawa Timur sendiri, juga untuk Indonesia.(sdk)