KANAL24, Malang – Hibah Penelitian Unggulan (HPU) diketuai oleh Prof. Dr. Sucipto STP., MPU., IPU, beranggota Titis Sari Kusuma, S.Gz. MP., Hery Wiriantoro, ST. MMT., Muhammad Arif Kamal. STP, M.Si, serta mahasiswa Muhammad Zubir STP., Fahri Rizal Syahid dan Nindy Martha Kusuma melakukan Focus Group Discussion (FGD) pada 27 Oktober 2023 di UB Guest House. Riset ini terkait “Desain Strategi Percepatan Pengembangan Industri Halal di Jawa Timur (Studi Kasus Industri Pangan)” Locus riset ini adalah Kota Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Gresik. Tujuan kegiatan yaitu: a) Identifikasi kondisi dan pemilihan produk unggulan Kab/Kota untuk program percepatan industri halal di Jatim b) Evaluasi faktor pendorong dan penghambat percepatan industri halal di Jatim c) Merancang prioritas strategi percepatan pengembangan industri halal di Jawa Timur.
Prof. Dr Sucipto menjelaskan bahwa tujuan FGD ini untuk menghimpun aspirasi dari setiap instansi terkait, merancang strategi percepatan industri halal di Jawa timur, mengetahui kendala industri halal dari setiap daerah.
“Tujuan dari FGD ini untuk menghimpun aspirasi dari setiap instansi dan juga merancang percepatan industri halal di Jatim, “ kata Sucipto.
Hadir dalam FGD tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Disperindag Jawa Timu, Pemkot Malang: Dinas Koperasi dan Perindustrian, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Kementerian Agama (Satgas Halal), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pemkab Pasuruan: Staff Ahli Bupati, Bappelitbangda, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Satrya Emas Kabupaten Pasuruan.
Disamping itu, FGD juga dihadiri oleh akademisi yang aktif dalam riset halal dan lembaga penunjang ruang lingkup halal pada level universitas, seperti Prof. Ir. Sukoso., M.Sc., Ph.D, Prof. Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP, Mas’ud Effendi, STP, MP., dan Riska Septifani, STP., MP. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si, Ak., serta mengundang dari halal center UIN Malang, Siti Maimunah, M.Farm., Apt.
Dalam paparannya Prof. Dr. Sucipto STP., MP., IPU menyampaikan materi terkait percepatan industri halal di Jawa Timur oleh perwakilan Disperindag Jatim, Hery Wiriantoro, ST. MMT. Setelah itu dilanjutkan diskusi dipimpin moderator Titis Sari Kusuma, S.Gz. MP dan dilanjutkan pengisian kuesioner. Diskusi mendapatkan repson positif dan antusias dari setiap perwakilan daerah dengan menyampaikan aspirasi terkait upaya percepatan pengembangan industri halal di setiap daerah khususnya dan di Jawa Timur umumnya.
Hasil FGD menunjukkan perlu kolaborasi dan sinergi antar stakeholder yang terlibat (pemerintah pusat, pemerintah pemprov, pemerintah daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan masyarakat). Pemda Kota Malang. Kab. Gresik, dan Kab. Pasuruan antusias untuk berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya untuk mempercepat pengembangan industri halal agar meningkatkan kemaslahatan bagi masyarakat. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga perbankan syariah dan industri perlu diinisiasi. Hal ini bermanfaat dalam optimasi anggaran dan membantu UMKM. Hasil penelitian ini berupa desain prioritas strategi diharapkan mendukung percepatan industri halal di Jawa timur. Melaui identifikasi faktor internal dan eksternal serta perumusan dan penentuan strataegi prioritas percepatan pengembangan industri halal di Jawa Timur, diusulkan beberapa rancangan strategi:
1.Sosialisasi dan pendampingan insentif untuk membantu UMKM memperoleh sertifikasi halal;
2.Pembentukan forum diskusi khusus yang mensinergikan seluruh pemkot/pemkab di Jawa Timur dan dilakukan evaluasi program setiap daerah secara periodik;
3.Kolaborasi antar pemerintah dan perguruan tinggi dalam riset percepatan industri halal;
4.Kolaborasi dengan daerah yang lebih maju dalam industri halal untuk ekspansi pasar dan pertumbuhan bersama;
5.Optimasi dan mengembangkan program pembiayan khusus (kerjasama pemerintah pusat dan lembaga perbankan syariah) serta memanfaatkan sertifikat halal gratis (Sehati).
“Dengan lima usulan tersebut kami berharap agar percepatan industri halal di Jatim semakin cepat terwujud,” pungkas Sucipto. (sdk)