Kanal24, Malang – Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVII Universitas Brawijaya (UB) 2023 kembali menyajikan momen berkesan bagi para pecinta Al-Qur’an di tanah air. Salah satu highlight acara tersebut adalah Lomba Debat Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang diikuti oleh peserta-peserta berbakat dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Tedy Pratama Putra dan Zayd Maulana Ambari, dua peserta Debat Kandungan Al-Qur’an Bahasa Inggris dan Bahasa Arab dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang mampu memukau penonton dan juri dalam debatnya. Mereka berhasil mempertontonkan keahlian luar biasa mereka dalam merangkai kata-kata dan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an.
Tedy Pratama Putra mengungkapkan kegembiraannya sebagai delegasi Debat Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris. Ia mengungkapkan acara MTQMN tahun ini sangat meriah, Peserta perguruan tinggi negeri dan swasta dari Sabang sampai Merauke berkumpul di sini.
Menurutnya, acara MTQMN yang sempat vacuum setelah tahun 2019 kembali diselenggarakan tahun 2023 di Malang dan sangat luar biasa. Ia juga bangga karena menjadi salah satu peserta untuk memeriahkan MTQMN XVII UB 2023, meskipun ia mengalami tantangan dalam lomba yang diikutinya.
“Sebenarnya kalau debat Inggris sama debat Arab ya kita lihat impromptu speech motion itu udah jadi makanan kita sehari-hari sebenarnya. Kayak gitu artinya mungkin kita agak kaget tapi variasi yang diberikan juga sudah pernah kita pelajari di perlombaan sebelumnya jadi Oke dan keren.”
Sementara itu, rekan dari Tedy, Zayd Maulana Ambari mengungkapkan bahwa pada putaran pertama debat, terlihat bahwa respon peserta tidak dapat diukur semata-mata dari reputasi perguruan tinggi mereka. Bahkan, tim dari universitas ternama pun tidak selalu menduduki peringkat teratas.
Hal ini membuktikan bahwa kualitas debat yang dihadirkan lebih dinilai berdasarkan substansi argumen dan pemahaman mendalam terhadap materi Al-Qur’an yang mereka bawakan.
“Mungkin tanggapannya nggak semua tim itu bisa diukur ya karena walaupun di atas kertas seperti UI UGM ternyata setelah di debat malah di peringkat paling bawah. Apa satu hal yang bisa memastikan kita menang walaupun kita berasal dari universitas yang tinggi dan juga itu sebagai tolok ukur bahwa ternyata juri juga objektif untuk penilaian,” ujar Zayn.
Dengan kesuksesan debat kandungan Al-Qur’an dalam dua bahasa ini, MTQMN XVII UB 2023 semakin memperkuat posisinya sebagai ajang prestisius bagi para mahasiswa Indonesia untuk memperlihatkan kecintaan dan pemahaman mendalam terhadap Al-Qur’an. Diharapkan, semangat dan kreativitas para peserta dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus mengeksplorasi dan memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai luhur Al-Qur’an. (nid/din)