KANAL24, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan sinyal pemulihan ekonomi Indonesia semakin jelas. Pada kuartal keempat 2020, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan kembali positif.
Presiden Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -5,32% pada kuartal II-2020. Capaian ini kemudian membaik pada kuartal III menjadi -3,49%.
“Ini menunjukkan titik terendah sudah kita lewati. Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV dan seterusnya akan kembali positif,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia ( PTBI ) 2020 “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi” yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Jokowi menegaskan selama sembilan bulan pandemi melanda Indonesia, pemerintah telah berusaha menjaga keseimbangan penanganan “gas dan rem”. Keseimbangan dalam menangani aspek kesehatan maupun ekonomi menjadi perhatian utama pemerintah. Industri pengolahan yang merupakan kontribusi terbesar dari produk domestik brutob (PDB) nasional mulai membaik.
“Ini terlihat dari impor bahan baku dan mulai membaik,” jelas Jokowi.
Jokowi juga menyebut kinerja pasar keuangan Indonesia mulai membaik. Ini tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dan kurs rupiah yang membaik.
Pada 17 November 2020, IHSG menyentuh level 5.522 dan kurs rupiah berada di Rp14.050 per dolar AS. ” IHSG semakin membaik setelah mengalami pelemahan terdalam pada 24 Maret 2020,” tutur Jokowi.
Ke depan, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan program vaksinasi Covid-19 dengan hati-hati. Diharapkan upaya ini bisa mengendalikan penyebaran pandemi sehingga aktivitas ekonomi kembali pulih.
Pemerintah juga menuntaskan reformasi strukural melalui UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja. Indonesia kini menghadapi masalah besarnya jumlah pengangguran akibat PHK selama masa pandemi Covid-19.
“Dengan UU ini, diharapkan memperbaiki iklim investasi dan usaha di Indonesia,” kata Jokowi.(sdk)