Kanal24 – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bahwa Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawflq F. Al Rabiah, akan memberikan prioritas kepada Indonesia untuk mendapatkan kuota jamaah calon haji tambahan.
“Alhamdulillah, kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga menjadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jamaah calon haji,” ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta (12/3/2023).
Pernyataan Menag Yaqut itu disampaikan saat keduanya menggelar pertemuan membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk terkait tambahan kuota, di Jeddah.
“Di antara misi kunjungan saya ke Arab Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jamaah haji Indonesia dan petugas. Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawflq di Jeddah,” katanya.
Yaqut menjelaskan bahwa dalam hal penambahan kuota, pihak berwenang akan fokus pada penguatan layanan bagi jamaah haji yang termasuk kategori lansia. Hal ini dikarenakan dari total kuota haji reguler sebesar 203.320, terdapat lebih dari 64 ribu calon haji yang masuk dalam kategori lansia.
Menurut Yaqut, berbagai persiapan layanan sedang difokuskan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh jamaah haji, terutama bagi mereka yang termasuk dalam kategori lansia.
“Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia,” kata dia.
Menag Yaqut berharap agar Menteri Tawflq dapat mengumumkan tambahan kuota haji secepat mungkin. Hal ini disebabkan karena dibutuhkan waktu persiapan yang cukup untuk mengisi kuota jamaah, mulai dari persiapan dokumen, paspor, visa, hingga penyediaan layanan lainnya.
“Saya minta agar tambahan kuota jamaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal,” kata dia.
Selain itu, kedua menteri juga membahas tentang layanan fast track. Tahun ini, layanan fast track akan diberlakukan kembali di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) untuk jamaah yang berasal dari daerah DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian wilayah Jawa Barat.
Layanan fast track telah diberlakukan sejak tahun 2018. Dengan layanan ini, proses imigrasi jamaah haji dapat dilakukan sejak di bandara di Indonesia. Sehingga, jamaah tidak perlu lagi memeriksakan paspor dan visa mereka saat tiba di Arab Saudi.
“Jumlah jamaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 orang. Saya sampaikan ke Menteri Tawflq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya,” kata dia.
Beberapa hal lain yang menjadi perhatian adalah penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina, karena mayoritas jamaah Indonesia adalah perempuan. Hal ini dilakukan karena para jamaah perempuan membutuhkan waktu yang lebih lama saat menggunakan toilet.