KANAL24, Malang – Sekitar 112 mahasiswa Universitas Brawijaya mengikuti Pembekalan KKN Tematik Universitas Brawijaya secara daring, rabu (9/6). Pembekalan ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB. Mahasiswa-mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di UB yang akan berangkat KKN menuju beberapa daerah.
Salah satu pemateri pada pembekalan kali ini, yakni Dinah Yunitawati seorang marine planner dan founder Banda Aware memberikan beberapa pembelajaran kepada mahasiswa sebelum, saat, dan sesudah pelaksanaan KKN.
Menurut alumni ITB itu, pembelajaran pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi akar masalah. Mahasiswa ketika pertama kali datang ke suatu daerah wajib untuk mengidentifikasi, memetakan isu-isu atau persoalan apa yang ada di daerah tersebut. Identifikasi ini bisa dilakukan dengan wawancara langsung kepada masyarakat lokal ataupun survey.
Lanjut, setelah akar masalah didapatkan, kemudian mahasiswa menawarkan solusinya. Solusi yang ditawarkan ini tentu sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan tim termasuk dengan dosen pembimbing.
Pebelajaran ketiga adalah kolaborasi dengan masyarakat lokal yang paham betul dengan isu di daerah tersebut. Mengapa dipilih masyarakat lokal? Karena mereka yang tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan tepat dengan masyarakat lain sehingga kegiatan KKN dapat berjalan dengan baik, lancar dan manfaatnya bisa tersalurkan secara langsung ke masyarakat.
“Libatkan tokoh masyarakat atau tokoh adat dalam KKN. Ajaklah bekerja sama tokoh-tokoh yang dihormati dan disegani tersebut karena masyarakat lokal kecenderungan untuk lebih mudah percaya dengan tokoh masyarakat,” kata Dinah.
Pembelajaran berikutnya selain kolaborasi dengan masyarakat lokal, mahasiswa yang KKN juga harus bekerjasama dengan pihak-pihak eksternal seperti LSM atau organisasi yang memang banyak pengalamannya pada isu-isu yang akan diangkat, kerja sama dengan instansi pemerintah daerah, dan universitas atau institusi pendidikan lain jika ada.
“Jangan pernah merasa kecil. Jangan pernah merasa bahwa apa yang kita lakukan tidak ada gunanya. Berfikirlah bahwa apapun yang kita lakukan selama niatnya baik untuk masyarakat itu akan ada manfaatnya. Walaupun tidak ada manfaat secara langsung yakinlah akan ada manfaat tidak langsung, jadi seperti efek domino yang akan ditimbulkan,” pungkasnya. (Meg)