KANAL24, Malang – Muhammad Zamzami Al Mabruri alumni Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) prestasinya patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, sebanyak dua kali ia berhasil meraih dana hibah dari Program Startup Inovasi Indonesia 2021 yang dikelola oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN). Total pendanaan yang ia dapatkan mencapai Rp 700 juta.
Adalah Sambeleo, startup yang ia bangun dengan dibina oleh Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB) berhasil meraih dana hibah tersebut. Sebagai CEO, Zamzami mengaku senang berhasil mendapatkan pendanaan RISTEK-BRIN pada tahun 2019 dan 2021.
Ia menceritakan, selama proses seleksi, Zamzami mengatakan banyak mendapat bimbingan dan arahan dari BIIW-UB.
“BIIW membantu kami memberi pemahaman dan arahan, serta memfasilitasi startup mulai pendampingan bisnis sampai penyediaan business matching untuk bertemu investor serta buyer yang dapat menunjang bisnis startup kami,” ungkapnya.
Selain rajin berdiskusi, berkoordinasi, serta mengikuti saran-saran dari fasilitator BIIW, faktor lain yang mendukung keberhasilannya mendapat dana hibah hingga dua kali itu adalah karena taat administrasi dan memenuhi semua aspek persyaratan.
“Untuk RISTEK-BRIN sendiri sangat relevan sekali dengan bisnis startup kami yang memang berbasis teknologi pada mekanisasi proses produksinya. Ditambah pengalaman mengikuti berbagai kompetensi di bidang bisnis dan ilmiah saat saya menjadi mahasiswa, serta aktif di organisasi bisnis mahasiswa Agritechno Business Centre (ABC). Hal ini yang juga sangat membantu saya saat pitching bisnis di program pendanaan RISTEK-BRIN. Yang terakhir, saya yakin menang dan selalu berdoa,” jelas Zamzami.
Sambeleo sendiri merupakan produk olahan pangan berbahan ikan, yang dispesialisasikan sebagai produk pendamping makan maupun camilan. Produk ini memiliki cita rasa khas nusantara dengan enam varian, yaitu ikan bandeng, rajungan, cumi-cumi, ikan asin, udang dan ikan manyung.
Proses produksinya dilakukan dengan penerapan teknologi mekanisasi, yaitu rangkaian metode controlled frying, Sterilization process, dan vacuum cooling, selanjutnya Hiegyne Packaging melalui kemasan jar plastik. Rangkaian metode ini bertujuan untuk menjaga kualitas terbaik produk dan meningkatkan umur simpan dari produk. Selain itu, untuk menanamkan kepercayaan konsumen, produk ini telah mendapat sertifikat legalitas Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT), CPPOB-BPOM, GMP Good Manufacturing Practice, serta sertifikasi halal MUI.
Zamzami berharap ke depannya BIIW-UB dapat lebih banyak lagi melahirkan startup berbasis teknologi yang mandiri dan berdampak ekonomi ke masyarakat. Ia juga berpesan kepada mahasiswa UB untuk selalu bersemangat berinovasi dan berwirausaha.
“Banyak peluang pendanaan di UB untuk menunjang bisnis. Kami sangat bersyukur dan sangat terbantu dengan mengikuti pendanaan ini. Usaha kami yang awalnya tempat produksinya di dapur, sekarang sudah punya rumah produksi dengan standar CPPOB BPOM dengan mesin dan perlatan produksi yang lengkap. Dan kami sangat bangga bisa menjadi bagian terbaik dari UB, BIIW-UB, dan RISTEK-BRIN. Semoga ke depannya, Sambeleo selalu bisa tumbuh bersama keberkahan sesuai dengan nama perusahaan kami CV. Progresif,” tandasnya dengan rasa bangga. (Meg)