KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menjadi salah satu penerima dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Dirjen Dikti Tahun 2021, bersaing dengan Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Tiga Program Studi (PS) yang mendapat dana hibah tersebut yakni Program Sarjana Agroekoteknologi Fakultas Pertanian (FP), Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan (FAPET), dan Program Studi Teknik Pengairan Fakultas Teknik (FT).
Wakil Dekan Bidang Akademik FP, Dr. Sujarwo, S.P., M.P kepada kanal24.co.id mengatakan dana hibah ini dimaksudkan untuk mendorong PS melakukan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB KM) yang memiliki multiplier effect, tidak hanya pada perbaikan internal, tetapi juga mengarah pada penguatan daya saing global.
“PKKM ini sebagai katalis untuk realisasi 8 program MB KM agar tidak hanya keterlibatan mahasiswa di luar kampus itu nanti menghasilkan learning outcome program studi yang baik tetapi juga kolaborasi mahasiswa dan dosennya nanti berdampak pada reputasi internasional,” terang Sujarwo, Kamis (10/6/2021).
Adapun topik yang diangkat adalah ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Dari kegiatan ini akan bentuk laboratorium lapang kolaborasi 3 PS yang melibatkan mahasiswa, dosen termasuk juga mitra swasta, masyarakat, dan perguruan tinggi luar negeri dalam implementasi MB KM yang dapat memecahkan masalah dan menghasilkan konsep-konsep yang terkait dengan topik tersebut.
Program di hulu mengarah kepada pertanian yang mengelaborasi konservasi. Kemudian, agrokomplek, sustainable agriculture yang mana sisi komersialnya leih dominan. Ketiga, klinik pertanian yang memberikan bantuan advokasi ataupun informasi kepada petani terkait dengan problem-problem pertanian yang dihadapi di masyarakat, termasuk juga klinik pertanian diversifikasi fungsinya untuk mengarah kepada ekspektasi uji kompetensi mahasiswa ataupun alumni.
Program yang akan dieksekusi tahun ini tersebut melibatkan 3 PS yang menjadi kunci suksesnya ketahanan pangan dan pertanian yang berkelanjutan. Rencananya, program ini akan dilaksanakan di daerah binaan Universitas yang masih dalam tahap evaluasi untuk menentukan daerah mana yang dirasa telat untuk implementasi program tersebut. (Meg)