Kemuliaan suatu negeri tidaklah ditentukan oleh kekayaan alam yang dimilikinya melainkan dari sejumlah kualitas yang melekat pada potensi sumberdaya manusia yang dimiliki dalam mengelola negerinya agar berada dalam kehidupan yang beradab.
Kehidupan yang beradab menjadi harapan utama dalam sebuah bangunan berbangsa. Yaitu kehidupan yang berkeadilan dan berkesejahteraan bagi seluruh bangsanya tanpa terkecuali. Sehingga mampu menjadi jalan sejarah bagi ummat manusia.
Perhatikan bagaimana Rasulullah membangun peradaban islam dari kota madinah. Sebuah kota kecil namun dihuni oleh manusia-manusia terbaik sepanjang sejarah. Manusia terbaik yang mampu membimbing manusia menjadi baik. Dialah Muhammad ibnu Abdillah Rasul Penutup dan Penghulu Para Nabi dan Rasul. Serta orang-orang terbaik yang bersedia tunduk patuh, pasrah penuh dengan loyalitas tinggi untuk mengikuti seluruh anjuran dan larangannya. Sehingga mampu menjadi generasi terbaik yang mampu mewujudkan bangunan peradaban dan perubahan sejarah menuju kebaikan serta meresonansikannya aada negeri dan bangsa lainnya yang ada di sekitarnya hingga seluruh penjuru bumi.
Lalu apa yang dilakukan oleh Rasulullah untuk membangun peradaban terbaik itu. Secara gamblang Allah swt menjelaskan tentang langkah dan tahapan yang dilakukan oleh Nabi dalam membangun masyarakat menjadi bangsa dan negeri yang beradab. Melalui FirmanNya :
لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ
Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Ali ‘Imran ; 164)
Dari penjelasan Allah swt di atas, terdapat langkah tahapan dalam membangun peradaban terbaik. Antara lain :
- Membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, yaitu menanamkan keimanan yang utuh kepada Allah pencipta segala yang ada di alam semesta. Inilah pilar pertama, yaitu Iman. Sebuah keyakinan yang kuat melalui pembacaan atas ayat-ayat Allah, baik ayat qauliyah yaitu Alquranul karim, maupun ayat kauniyah yaitu pembacaan atas berbagai realitas yang ada di alam semesta dengan mendekatkan realitas itu melalui rahasia penciptaannya kepada Sang Penciptanya yang maha merancang secara detail. Langkah awal nabi dalam membangun peradaban adalah membangun kekuatan spiritual ketuhanan dan mendasarkan semua langkah aktivitas kehidupan kepada nilai-nilai ketuhanan.
- Menyucikan (jiwa) mereka. Langkah kedua adalah kekuatan psikologis yaitu kekuatan Hati melalui tazkiyatun nafs. Yaitu mengingatkan dan mengaitkan nilai dasar kemanusiaan dengan nilai ketuhanan. Tuhan yang maha agung dengan sifat-sifatnya yang amat mulia dan tinggi didekatkan dalam realitas kemanusiaan melalui tazkiyatun nafs (pensucian diri) baik dengan cara intropeksi diri dan dzikir agar hati menjadi lembut dalam menerima kebenaran sehingga lahirlah tampilan akhlaq mulia dalam interaksi kemanusiaan.
- Mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah). Inilah pengajaran ilmu pengetahuan melalui pendalaman dari inspirasi kitab suci dan pengamatan serta penelitian mendalam atas realitas, sehingga lahir berbagai konsepsi dalam mengelola kehidupan. Ujung dari langkah ini adalah dengan menguatkan tradisi membaca dan tradisi menulis atau menghasilkan karya.
- Mengajarkan pengalaman dalam rangka membangun budaya perilaku dan penguatan identitas. Inilah yang kita sebut dengan budaya. Suatu tindakan yang terus menerus dipraktekkan dalam interaksi keseharian sehingga menjadi kebiasaan, habits yang kemudian memformulasi sebagai budaya.
- Menguatkan ikatan hati dan persaudaraan diantara sesama anak bangsa (kaum muslimin) karena inilah yang akan mampu merawat semua komponen langkah yang disebutkan di atas. Untuk itu perlunya suatu kekuatan yang mampu memainkan peran perekat dan jembatan yang dapat menghubungkan berbagai komponen dan kelompok dalam masyarakat bangsa.
Kelima langkah tersebut dipercaya mampu mengarahkan pada bangunan peradaban yang mampu memanusiakan manusia, mensejahterakan kehidupannya dan membangun keadilan sosial bagi seluruh anak negeri.
Semoga Allah swt menjadikan negeri ini diridhoi olehNya sehingga mampu membuka keberkahan bagi seluruh anak bangsanya dan setiap tindakan diampuni oleh Nya. Aamiiiin.
Akhmad Muwafik Saleh, Dosen FISIP UB dan Motivator