KANAL24, Jakarta – Dirut PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), Arviyan Arifin mengatakan studi kelayakan proyek pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) Halmahera Timur sudah selesai. Untuk selanjutnya akan dilanjutkan penajaman konsep pembangunan PLTU untuk mensupport kebutuhan listrik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).
Total kapasitas PLTU yang akan dibangun sebesar 2x 45 mega watt (mw).
Dalam proyek ini biaya investasi yang dibutuhkan sebesar USD185 juta dengan share kepemilikan saham PTBA sebesar 75 persen dan ANTM sebesar 25 persen. Arviyan Arifin menyatakan langkah selanjutnya setelah studi kelayakan selesai adalah pembentukan joint venture (JV) antara dua BUMN tersebut agar proyek segera dimulai.
“Saya sudah tanda tangan HoA (head of agreement) untuk membentuk joint venture dengan Antam dalam pembangunan PLTU tersebut dengan kapasita 2×25 mw. Ini sinergi kita yang tentunya merupakan langkah strategis PTBA untuk masuk ke bidang energy,” kata Arviyan Arifin di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Dijelaskan bahwa PLTU ini nantinya akan mensuplai kebutuhan listrik pabrik smelter feronikel milik ANTM yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Ditargetkan pada 2020 mendatang PLTU ini sudah bisa beroperasi.
” PLTU ini butuh batubara sekitar 650 ribu ton hingga 1 juta ton per tahun, semua kebutuhan batubara dari kita,” pungkas Arviyan Arifin.(sdk)