KANAL24, Malang – Untuk mewujudkan generasi muda yang tertib lalu lintas dan menekan angka kecelakaan, Korlantas Mabes Polri bekerja sama dengan Universitas Brawijaya menggelar Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu lintas dengan tema “Mewujudkan Generasi Milenial yang Peduli Keselamatan Lalu Lintas” di Gedung Kebudayaan Mahasiswa UB, Kamis (29/8/2019).
Menurut Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Darto Juharto, Mahasiswa harus jadi pelopor keselamatan berkendara, karena hampir 60 persen korban kecelakaan adlaah generasi milenial yang didalamnya termasuk mahasiswa.
“Dilakukan pelatihan kepada 300 mahasiswa supaya mereka tertib berlalu lintas. UB harus menjadi pelopor bagi kampus-kampus lain. Kita mendukung program ini, karena tanda-tanda negara maju itu adalah masyarakatnya tertib berlalu lintas. Kalau perlu nanti jika ada mahasiswa UB yang melanggar lalu lintas bisa difoto,”ujar Prof. Nuhfil Hanani, Rektor UB.
Kombes Pol Darto Juharto memgungkapkan kegiatan ini dalam rangka menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang fatal, salah satu diantaranya adalah membangun budaya tertib berlalu lintas, dengan kegiatan kampanye keselamatan berlalu lintas. Polisi masuk kekampus-kampus untuk menyelenggarakan program kampus pelopor keselamatan. Supaya mahasiswa tertib berlalu lintas, disiplin berlalu lintas, dan mereka beretika dalam berlalu lintas,
“Generasi muda seperti mahasiswa tentu kita harapkan bisa menularkan pengetahuan, ketrampilan, etika dan disiplin berlalu lintas kepada lingkungan keluarganya, kampusnya, Dan masyarakatnya sehingga tentu mereka kedepannya menjadi pelopor-pelopor keselamatan berlalu lintas,” jelas Darto.
Selain pelatihan bagaimana menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, mahasiswa juga diberi pelatihan bagaimana cara menangani korban kecelakaan lalu lintas supaya mereka mampu mencegah kematian jika terjadi kecelakaan.
“Kegiatan seperti ini, rencananya dilakukan ke semua kampus diseluruh Indonesia. Tetapi, untuk saat ini masih ke kampus tertentu yang merupakan skala prioritas, seperti Universitas Hasanuddin dan yang sekarang Universitas Brawijaya,”pungkasnya.(sdk)