KANAL24, Malang – IHSG berkurang sebesar 24 poin (0,34 persen) ke level 6.815 pada penutupan perdagangan,Jum’at(11/02). Saham LQ 45 yang menjadi Top Gainers adalah MNCN, ITMG, MDKA, PTBA, SMGR, INKP dan UNTR sedangkan saham LQ 45 top losers adalah TLKM, KLBF, EXCL, PGAS, INCO, BBRI, WIKA.
Analis Laboratoritum Investasi dan Pasar Modal Departemen Akuntansi FEB UB Vicky Ahmad pada analisa mingguan hari ini menyebutkan terdapat tiga saham yang menarik untuk menjadi pilihan investor pada pekan depan.
“Kami menelisik ada tiga saham yang menarik dari sisi teknikal dan juga sentiment positif yang mengikutinya,” kata Vicky, Jumat (11/02/2022).
1. INDY – PT Indika Energy Tbk.
Kerjasama antara PT Indika Energy Tbk. (INDY) bersama dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), dan Gogoro Inc. (Gogoro). Kerjasama ini nantinya bermaksud untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa INDY mendiversifikasi bisnis diluar sektor batubara yaitu pada bidang energi terbarukan dengan merambah sektor panel surya hingga kendaraan listrik, dimulai dari pembuatan baterai baik baterai listrik maupun baterai daur ulang. Dengan adanya diversifikasi bisnis seperti ini, harapannya INDY dapat meningkatkan pendapatan sebesar kurang lebih 50% di sektor non-batubara pada 2-3 tahun yang akan datang. Selain itu, muncul berita positif bahwa pendapatan INDY selama tahun 2021 telah meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan pendapatan pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2020. Bahkan dapat kita ketahui bahwa harga batubara acuan Newcastle mencapai titik tertingginya atau all time high akibat permintaan batubara yang tinggi terutama dari China sedangkan supplynya yang terbatas.
Berdasarkan analisis teknikal yang ada pada gambar bahwa alasan merekomendasikan saham INDY dikarenakan harga saham INDY saat ini berada pada area atas bollinger bands dengan garis bands atas dan bawah yang berwarna biru sedang menukik keatas yang menandakan bahwa tren sedang mengalami kenaikan. Selain itu volume transaksi selama tiga hari ini mengalami peningkatan dan juga stochastic mengalami golden cross yang ditandai dengan garis biru memotong keatas garis oranye yang menandakan tren akan berlanjut keatas. Vicky menyarankan area beli pada harga 1850-2200 dengan target pada 2330, 2450, 251 danStop Loss : 1790.
2. AALI – PT Astra Agro Lestari Tbk.
Harga CPO yang sedang dalam tren menguat mengakibatkan beberapa harga saham yang berada di sektornya termasuk PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) ini juga mengalami kenaikan. Stabilitas dan peningkatan harga CPO juga diprediksi masih akan terus menguat melihat dampak dari kebijakan penjualan baru di Indonesia. Diketahui bahwa pembatasan ekspor dari Indonesia mengakibatkan harga CPO lebih unggul dibanding pasar minyak nabati global. Selain itu negara tetangga kita yaitu Malaysia sebagai produsen minyak sawit juga sedang dalam kondisi krisis produksi karena cuaca yang tidak mendukung serta keterbatasan sumber daya manusia.
Berdasarkan analisis teknikal yang ada pada gambar bahwa alasan merekomendasikan saham AALI dikarenakan walaupun kondisi tren sedang dalam sideways, tetapi berada dalam fase akumulasi. Hal ini ditunjukkan dengan bollinger bands yang semakin menyempit diikuti dengan lonjakan volume beberapa hari yang lalu dan kondisi stochastic yang saat ini mengalami golden cross (garis biru memotong keatas garis oranye). AALI disaranakn beli pada harga 9700-10000 dengan target 10400, 10700, 1100 dan Stop Loss jika turun hingga 9475
3. BBNI – PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Peningkatan kinerja dan pendapatan yang diperoleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berbuah manis. Sepanjang tahun 2021, BBNI berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 200% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini didukung dengan meningkatnya transaksi ekspor-impor yang difasilitasi oleh BBNI pada tahun 2021. Komoditas Ekspor utama melalui BBNI adalah minyak bumi dan gas serta mineral, iron & steel, dan olahan kayu. Kemudian, komoditas Impor tertinggi BBNI antara lain di sektor minyak dan gas, mineral, besi dan baja, serta kimia. Negara tujuan ekspor tertinggi dari BBNI adalah Singapura, Hongkong, China dan Jepang. Sementara Impor BBNI tertinggi berasal dari Singapura, UAE, Hongkong dan India.
Berdasarkan analisis teknikal yang ada pada gambar bahwa alasan merekomendasikan saham BBNI dikarenakan harga saat ini sedang berada di area resistancenya dan jika ditembus maka kemungkinan besar BBNI akan naik lebih tinggi lagi. Selain itu posisi candle saat ini sedang berada di area atas bollinger bands dan stochastic mengalami golden cross (garis biru memotong garis oranye) yang menandakan bahwa BBNI sedang dalam fase uptrend dan masih ada potensi untuk melanjutkan kenaikan harga. BBNI dapat dibeli pada 7400-7700 dengan target harga 8250, 8500, 8620 dan Stop Loss pada 7175. (sdk)