KANAL24, Malang – Gerak cepat Universitas Brawijaya dalam membantu proses tanggap bencana erupsi Semeru terus berlanjut. Pada hari senin (2/12/2021) sore kemarin, secara resmi UB mengirimkan Tim Emergency ke posko yang berlokasi di Desa Oro-oro ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Tim terdiri dari 2 dokter, 2 perawat, 1 tenaga gizi, 1 orang driver dan 1 anggota Korps Sukarela.
Tim ini merupakan gabungan dari UB, FK UB, UB Forest, dan RS Saiful Anwar Kota Malang.
Dekan Fakultas Kedokteran UB, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., SpA(K) kepada kanal24.co.id menuturkan dirinya melepas Tim UB mewakili Rektor dalam misi kemanusiaan ini. Wisnu melanjutkan, sebelumnya, FK UB telah mengirimkan tim awal yang terdiri dari 4 orang dengan 1 mobil ambulance dan 1 mobil ranger guna melakukan assessment awal di Kecamatan Pronojiwo.
“Tim yang pertama melakukan persiapan untuk pelayanan kesehatan di posko pengungsian, kemudian melakukan koordinasi dengan pihak daerah setempat. Lalu, pada hari senin, kami mengirimkan tim kedua untuk melanjutkan kegiatan pelayanan kesehatan di posko pengungsian yang ada di Kecamatan Pronojiwo,” terang Wisnu (8/12/2021).
Mobil tangki UB layani kebutuhan warga Lumajang (mega kanal24)
Lanjut, tim kedua ini bertugas melakukan screening kesehatan, juga melakukan upaya preventif untuk penyakit infeksius yang biasanya terjadi dalam kondisi bencana atau mencegah public health emergency seperti penyakit diare, batuk pilek, ISPA. Selain itu, tim kedua juga melakukan konseling untuk kecukupan gizi pengungsi.
Kemudian, selain mengirimkan tim emergency, UB juga mengirimkan bantuan logistik, obat-obatan, dan tangki air bersih untuk membantu membantu penyediaan air bersih di posko pengungsian untuk mandi, masak, dan mencuci selama misi kemanusiaan ini.
Tim medis UB cek kesehatan ke rumah warga (mega kanal24)
“Tim UB akan membackup selama 30 hari sesuai masa tanggap bencana, personilnya akan dirotasi tiap 3-4 hari untuk mencegah kelelahan pada tenaga kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan di posko pengungsian bisa terus berlanjut secara kontinue,” jelasnya.
Wisnu juga menjelaskan, hari ini tim dokter gabungan FK UB dan RSSA juga telah mengirimkan 2 dokter bedah plastik, 3 dokter umum dan 2 perawat ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk membantu pelayanan medis, karena banyak terjadi kasus luka bakar akibat warga yang terkena guguran awan panas Semeru.
“Setelah masa tanggap akut selesai, kita akan berkoordinasi dengan tim lain seperti dari berbagai bidang seperti teknik dan pengairan terkait rehabilitasi fasilitas di lokasi bencana,” tutupnya. (Meg)