KANAL24, Kesehatan, psychosocial dan ibu anak di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru menjadi perhatian tim MBKM Semeru UB. Hal didasarkan hasil analisa tim lapangan yang menemukan banyak kelompok rentan termasuk ibu anak, apalagi dengan terputusnya akses ke Kota Lumajang. Maka, pelayanan kesehatan di Semeru mengalami kendala akhirnya tim harus menguatkan masyarakat dengan harapan bisa membantu di bagian kesehatan. Tim magang MBKM turut serta membantu dengan program-program ibu anak seperti posyandu maupun vaksinasi.
Para peserta magang MBKM Semeru untuk topik kesehatan ibu anak ini mahasiswa keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UB. Topik ini memiliki jenjang maternitas ibu anak, maka tim mengajak mahasiswa magang untuk masuk ke kegiatan yang ada.
“Sehari-harinya mereka akan melakukan edukasi di puskesmas. Contohnya ketika ada pasien, mereka belajar bagaimana menangani pasien, perawatannya dan edukasinya seperti apa, bagaimana untuk menjaga kesehatannya, kemudian membantu komunitas, diajak untuk mengedukasi, mengajak, baik itu subjeknya masyarakat setempat maupun aparat setempat. Intinya mengadvokasikan, misalnya didapatkan tiap-tiap permasalahannya. Karena MBKM Semeru ini masih baru, maka tim memerlukan penelitian dasar,” ungkap Koordinator Bidang Psikososial dan Kesehatan MBKM Semeru, dr. Ayunda, Selasa (1/3/2022)
Tim MBKM Semeru melakukan tes terlebih dahulu, seperti apa kebutuhan masyarakat, lalu tim akan merancang berbagai macam program. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan mahasiswa magang untuk menjaga mutu kesehatan, juga bekerjasama dengan para relawan kesehatan. Jadi, mahasiswa dapat menyempatkan waktu ke daerah-daerah korban karena ada beberapa pasien yang tidak bisa mobile sehingga pasien perlu menggunakan perawatan di rumah.
Target MBKM Semeru membuat dokumen-dokumen yang dapat dikembangkan di daerah Semeru yang rawan bencana. Tim membuat modul yang bisa menjadi pegangan baik untuk kader kesehatan, segmen tenaga kesehatan, dan masyarakat.
“Jadi, apa sih yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana. Jadi kesehatan ibu anak, jika dalam kondisi tersebut, apa yang akan dilakukan pada anaknya, apa yang dilakukan ibu hamil dan menyusui, jika akses sedang terbatas.” Kata dr. Ayunda.
Menurut dr. Ayunda, saat ini sudah selesai ase darurat dan masuk sudah fase rehabilitasi. Fase yang sudah dewasa di mana mereka sudah berangsur pulih. Tim harus melibatkan masyarakat tidak hanya sebagai seorang korban, tapi mereka sebagai warga masyarakat untuk mendapatkan achieve sama, yakni untuk bisa lebih baik lagi kualitasnya.(nid)