KANAL24, Malang – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Brawijaya Semeru mengaplikasikan teknologi baru di desa Pronojiwo untuk mengolah buah dan sayur. Berdasarkan hasil pemetaan direncanakan komoditas buah salak akan dijadikan produk olahan keripik dengan bantuan teknologi dari UB.
Dr. Anang Lastriyanto dari Tim MBKM Semeru UB menjelaskan untuk langkah awalnya, tim perlu menyiapkan peralatan atau mesin, serta kelengkapannya. Setelah mesin ini siap dilanjutkan dengan pelatihan kepada mahasiswa yang berada di Semeru.
“Jadi, mahasiswa magang MBKM akan terjun di desa Pronojiwo akan di training di tempat pembuatan mesin agar di lapangan terjadi efektivitas waktu. Lalu mereka terjun menjadi trainer disana. Jadi, di desa Pronojiwo memerlukan listrik yang memenuhi syarat, misalnya tegangannya harus sesuai. Lalu, mesinnya juga memerlukan minyak dan karena saat ini minyak mahal, maka tim harus bisa kreatif dengan mengakali minyak yang mahal ini dengan teknologi baru yang bisa menggunakan minyak dengan lebih awet,” kata Anang.
Segala hal mengenai pengoperasian mesin akan dilatihkan kepada mahasiswa sehingga nantinya mereka mampu mengoperasikan dan menagajari warga untuk terampil menggunakan mesin tersebut. Selain pelatihan mahasiswa juga dibekali SOP penggunaan mesin agar dalam pengoperasiannya tidak keliru.
“Menurut aturan kan kita harus sering mengganti minyak. Maka, kalo di sini kita bisa ganti minyak itu 130 kali, menurut teori ya dan prakteknya itu. Kenapa kok bisa 130 kali karena suhu yang digunakan itu sangat rendah yang kalau kita goreng itu biasa suhunya 170 derajat, maka dengan teknologi ini suhunya hanya 80 derajat sudah kering. Sehingga, karena cuaca kering, maka panasnya itu nggak banyak ya. Maka, minyak yang digunakan tidak mengalami atau sedikit sekali mengalami kerusakan, tapi kering dan awet. Itu teknologi yang sudah kita kembangkan sejak 95,” jelasnya.
Melalui program ini, tim berharap desa Pronojiwo dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi dari potensi yang dimiliki desa tersebut, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Teknologi yang diberikan juga diharapkan user friendly supaya mudah sekali dioperasikan oleh orang awam.(nid)