Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Lingnan International Education melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan pada Selasa (20/05/2025). Kerja sama ini menandai langkah konkret UB dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki sertifikasi kompetensi internasional yang dibutuhkan industri global, khususnya industri Tiongkok yang berkembang pesat di Indonesia.
Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yudil Chatim, SKM., M.Ed., serta Founder & CEO Lingnan International Education, Danni Luo Dan.
Baca juga:
Filkom UB Hadirkan Pakar MSU Malaysia Bahas Human-Computer Interaction

Dalam sambutannya, Prof. Widodo menyampaikan bahwa salah satu tujuan utama kerja sama ini adalah memberikan kompetensi dasar dan kredensial mikro kepada mahasiswa, agar mereka siap terjun ke dunia industri.
“Yang paling penting dan paling cepat bisa kita lakukan adalah memberikan bekal kompetensi dan kredensial mikro untuk mahasiswa agar mereka siap bekerja di industri,” ujar Prof. Widodo.
Tak hanya fokus pada pelatihan dan kurikulum, kerja sama ini juga akan membuka peluang bagi UB menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk sertifikasi yang diakui oleh industri-industri asal Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia.
Menjawab Kebutuhan Industri Global
Menurut Yudil Chatim, kerja sama ini merupakan bentuk kesiapan Indonesia dalam menghadapi arus investasi asing, terutama dari Tiongkok. Ia menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia lokal yang tersertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri asing.
“Investor terbesar di Indonesia saat ini berasal dari Singapura, Hongkong, dan Tiongkok. Namun sangat disayangkan jika tenaga kerja yang digunakan justru dari luar negeri. Karena itu, Indonesia perlu menyiapkan SDM lokal yang mampu bersaing, terutama melalui sertifikasi yang sesuai dengan standar industri asing,” ungkap Yudil.
Ia juga menyampaikan bahwa UB kini sedang menyiapkan infrastruktur untuk menjadi tempat uji kompetensi bersertifikat internasional, sebagai salah satu upaya menanggapi kebutuhan tersebut.
“Sertifikasi tenaga kerja menjadi penting agar lulusan UB bisa langsung diakui dan terserap di industri-industri besar, khususnya dari Tiongkok,” imbuhnya.
Yudil berharap kerja sama ini akan membawa dampak positif dalam pengembangan kurikulum di UB agar lebih terhubung dengan dunia industri.
“Dengan adanya kerja sama ini, kurikulum bisa lebih menyesuaikan dengan teknologi dan kebutuhan industri, sehingga kita tidak lagi bergantung, tapi justru bisa lebih mandiri dan inovatif,” jelasnya.
Jembatan Talenta Lokal dan Industri Global

Sementara itu, Danni Luo Dan selaku CEO Lingnan International Education menekankan bahwa perusahaannya berperan sebagai jembatan antara industri dan dunia pendidikan. Mereka telah sukses menjadi penghubung antara universitas dan perusahaan di Tiongkok, dan kini ingin membawa keberhasilan tersebut ke Indonesia.
“Kami memiliki mitra industri asal Tiongkok yang sudah beroperasi atau akan membuka bisnis di Indonesia. Mereka membutuhkan tenaga kerja lokal yang terampil dan sesuai standar mereka. Peran kami adalah menghubungkan mereka dengan universitas seperti UB, agar talenta lokal bisa dididik dan diserap langsung oleh industri,” jelas Danni.
Dengan adanya kolaborasi ini, Danni optimistis bahwa Indonesia bisa memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan oleh pertumbuhan industri asing, sekaligus meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam negeri.
“Kami percaya kerja sama ini akan membantu membangun masa depan Indonesia yang lebih baik melalui peningkatan kualitas pendidikan vokasional dan sertifikasi internasional,” pungkasnya.

Baca juga:
Trilogi Kartini: Menggali Inspirasi dari Surat-Surat yang Mengubah Sejarah
Melalui kolaborasi ini, UB tidak hanya menunjukkan kesiapan dalam menjawab tantangan pasar kerja global, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap kebutuhan industri dan mampu melahirkan lulusan berdaya saing internasional.
Kerja sama ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan kebutuhan dunia kerja global—dengan UB sebagai pusat uji kompetensi dan pengembangan SDM unggul bersertifikasi internasional. (nid)