KANAL24, Malang – Guru Besar Universitas Brawijaya, Prof. Drs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo, M.Sc., Ph.D bersama tim mengembangkan alat deteksi hasil metabolisme dari sistem pernapasan dan pencernaan yang dinamakan UBreath Analysis.
Alat ini mampu mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi zat dari hasil metabolisme sistem pernapasan dan pencernaan melalui embusan napas dalam bentuk gas, partikulat, dan parameter lain yang berjumlah 25. Hasil pengukuran dari parameter tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Kecerdasan Buatan untuk mengidentifikasi kondisi dari sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
UBreath bekerja dengan mengembuskan napas pada kantong khusus sebelum kemudian alat ini akan mengukur unsur-unsur yang terkandung dalam udara pernapasan. Alat ini memerlukan waktu antara 2-3 menit untuk mendapatkan hasil.
UBreath deteksi sistem pernapasan dengan cepat (mega kanal24)
UBreath telah diuji klinis pada orang sehat dan penyintas Covid-19 di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan RS Lapangan Malang dengan total 400 sampel.
“Hasil yang didapatkan yakni alat ini tidak hanya dapat mendeteksi berupa positif atau negatif covid, tetapi lebih spesifik, alat ini bisa mengklasifikasikannya seperti OTG, ringan, sedang, sampai berat,” jelas Profesor Bidang Fisika ini, Kamis (6/1/2022)
Penelitian yang dilakukan sejak akhir 2020 ini menghasilkan tingkat akurasi mencapai lebih dari 90 persen. UBreath yang dikembangkan dengan bekerja sama dengan tim Fakultas Kedokteran UB, yakni Dr.dr Susanthy Djajalaksan.Sp.P(K), dan Prof. Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono, DTM&H., M.Sc.,SPParK, saat ini diuji klinik untuk screening awal penyakit pernapasan, seperti kanker paru-paru, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bersama tim dari Fakultas Kedokteran. (Meg)