KANAL24, Jakarta – Bank Dunia menyetujui pinjaman untuk penanganan bencana alam dan penanganan krisis kesehatan yang diajukan pemerintah, senilai USD500 juta.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk pemulihan sektor kesehatan akibat pandemi serta penanganan bencana, sangat besar.
Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), sejak tanggal 1-21 Januari 2021 pukul 10.00 WIB telah terjadi 185 bencana alam di Tanah Air, yang kesemuanya membutuhkan biaya penanganan. Sementara itu, kasus Covid-19 juga terus bertambah.
Sri Mulyani menambahkan, dana untuk penanganan bencana akan meningkat seiring bencana alam yang terjadi dan penanganan Covid-19. Dari tahun 2014 hingga 2018 pemerintah pusat telah menghabiskan dana USD90-500 juta setiap tahun untuk tanggap bencana dan upaya pemulihan.
“Kesiapan keuangan terhadap bencana, guncangan iklim, dan krisis kesehatan seperti Covid-19 menjadi semakin penting bagi Indonesia. Dukungan ini akan membantu pemerintah menjalankan respon secara lebih tepat sasaran dan tepat waktu,” ucap Sri Mulyani dalam siaran persnya, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya tanggapan keuangan yang efektif pasca guncangan akibat bencana dan iklim akan membantu melindungi anggaran, dan pada akhirnya melindungi penduduk. Perencanaan untuk mengurangi dampak bencana, akan dapat membantu melindungi masyarakat yang miskin maupun rentan.
“Kita ketahui bahwa sebagian besar dari mereka (masyarakat) tinggal di wilayah berisiko dan tidak memiliki cukup akses kepada berbagai layanan dasar maupun sumber daya keuangan untuk mengatasi dampak bencana,” papar Sri Mulyani.(sdk)