KANAL24, Malang – Setelah Tim Aju EMT berangkat kemarin, hari ini Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS secara resmi melepas keberangkatan 21 tenaga kesehatan yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) dalam misi kemanusiaan memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (22/01/2021).
Pelepasan secara daring ini dihadiri oleh para Wakil Rektor, perwakilan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Dekan FK, Direktur RSUD dr. Saiful Anwar, dan Direktur RSUB.
Dalam sambutannya Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani berterima kasih atas kerjasama yang apik antara antara UB, RSUB, RSSA, dan Lanud Abdulrachman Saleh, serta berpesan kepada Tim EMT untuk menjaga diri terutama pada masa pandemi Covid-19 ini.
“Terima kasih atas kerja sama berbagai pihak selama ini dalam kepeduliannya melakukan kegiatan sosial, terutama kegiatan yang tidak terduga seperti bencana gempa ini. Kami berharap tim EMT dapat mengikuti protokol kesehatan dengan baik, sehingga tim dapat bekerja menolong sesama dengan maksimal dan bisa kembali dengan sehat dan selamat,” kata Nuhfil.
Ketua Tim dr. Satria Pandu Persada Isma, Sp.OT (K) yang telah berada di Mamuju menyampaikan agenda di hari pertama ini adalah koordinasi dengan RSUD Provinsi Sulawesi Barat, melakukan orientasi terhadap pasien, serta melanjutkan rencana yang sudah disusun oleh tim sebelumnya dari Universitas Hasanudin Makassar.
Dekan FK-UB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, Sp.A (K) mengatakan UB memiliki tanggung jawab moral dalam menghadapi bencana ini dengan memberikan yang terbaik sesuai kompetensi yang kita miliki.
“Dalam fase tanggap darurat ini kita berharap bisa membantu khususnya dalam pelayanan di bidang kesehatan. Ini bukan yang pertama kali dilakukan, dulu kami pernah membantu bencana di Palu dan Lombok. Insya Allah tim EMT selalu solid dan siap sedia dalam penanganan bencana,” terangnya.
Hal senada disampaikan Direktur RSSA Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KAP., KIC, menurutnya, konsep dasar sebuah rumah sakit harus memiliki Hospital Disaster and Epidemic Plan.
“Rumah Sakit ada bukan hanya untuk sekedar menolong orang yang datang ke Rumah Sakit tetapi juga menolong mereka yang berada di luar Rumah Sakit yang mengalami musibah karena bencana. Semoga tim bisa melakukan pekerjaaannya dengan aman, lancar, dan barokah,” imbuhnya.
Mewakili Danlanud Abdulrachman Saleh Malang, Mayor Sufriadi mengatakan TNI AU siap mendukung misi kemanusiaan penanggulangan bencana ini. Baik berupa pendistribusian logistik, tenaga kesehatan atau relawan.(meg)
Tim EMT akan berada di Mamuju selama delapan hari. Total tenaga kesehatan yang diberangkatkan sebanyak 23 orang terdiri dari 14 dokter dan 9 perawat, dengan berbagai spesialisasi, seperti Emergency Medicine, Ilmu Penyakit Dalam, Orthopedi, Anastesi dan Terapi Intensif, Ilmu Kesehatan Anak, Manajeman Bencana, Perawat Anastesi, Perawat IGD, Perawat IBS, Perawat Ilmu Kesehatan Anak dan Perawat Ilmu Penyakit Dalam. (Meg)