KANAL24, Surabaya – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) nya menandatangani tujuh Memorandum of Understanding (Mou) senilai Rp 8.592.425.221.600 dengan Group of Development Technologies and Construction Companies (GDTC) Maroko.
Ketujuh Nota Kesepahaman tersebut berupa Proyek Pengembangan Pelabuhan Terminal Umum di Kota Probolinggo dengan PT. Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) senilai Rp. 2.100.000.000.000, Proyek Pembangunan dan Pengoperasian Pengolahan air di Kawasan Industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), Maspion dan NIP dengan PT. Air Bersih Jatim senilai Rp. 347.000.000.000 dan Proyek Pembangunan Puspa Agro dengan PT. Jatim Graha Utama senilai Rp. 1.783.111.250.000.
Selain itu, Proyek Pembangunan Kawasan Wisata “Ngawi Planetarium Agro Park” dengan PD. Sumber Bhakti senilai Rp.125.000.000.000, Proyek Pembiayaan Bisnis Jasa Sterilisasi Ultimate EBM dan X-Ray dengan PT. Kasa Husada senilai Rp. 300.000.000.000, Proyek Pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo dengan PT. Trans Jawa Paspro senilai Rp.1.506.313.971.600 dan Proyek Pembangunan Tol Krian Legundi dengan PT. Waskita Bumi Wira senilai Rp. 2.431.000.000.000.
Penandatanganan MoU itu sendiri dilakukan oleh Chairman GDTC Maroko, HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour dengan tujuh Direktur BUMN dan BUMD di Jatim yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (8/5/2021).
MoU itu sendiri merupakan hasil Rapat Koordinasi Usulan Project Kerjasama antara GDTC dengan Perusahaan, BUMD dan BUMN di Jawa Timur. Hasilnya, ketujuh proyek tersebut telah menarik minat GDTC dan telah ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan, bahwa peran kepala daerah sangat penting dalam menginventarisasi dan mengidentifikasi peluang investasi di daerahnya masing-masing.
Permintaan Wagub Emil ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, pertumbuhan realisasi investasi Jatim mengalami pertumbuhan signifikan pada 2020 di masa pandemi ini yaitu 33,8 % dibandingkan 2019 sebesar 14,3 %.
“Jadi ini langkah awalnya. Nanti akan ada pembahasan lanjutan yang tentunya akan dibahas secara teknis,” ungkap Emil.
Sementara itu, Chairman GDTC Maroko HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour mengungkapkan rasa terima kasih atas disepakatinya 7 MoU.
“Terima kasih sebanyak-banyaknya. Saya senang bisa berinvestasi disini. Semoga momen ini, utamanya di bulan suci ini bisa membawa kebaikan bagi semuanya,” ungkapnya.(sdk)