KANAL24, Jakarta – PT Pertamina (Persero) membentuk anak perusahaan baru yaitu PT Kilang Pertamina Balikpapan. Anak usaha ini akan difokuskan untuk mengelola operasional kilang Balikpapan saat sudah selesai melalui proses revitalisasi atau melalui proyek Refinery Development Master Plant ( RDMP ).
Ignatius Tallulembang, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, mengungkapkan pembentukan anak usaha baru ini merupakan salah satu milestone penting dalam pengembangan bisnis kilang dan petrokimia dan salah satu target yang memang harus dicapai pada 2019.
“Ini salah satu milestone penting dan merupakan target pencapaian kita di tahun 2019. Ini langkah awal kita untuk mulai mengembangkan bisnis kilang Balikpapan,” kata Ignatius dalam keterangan persnya, Selasa (14/5/2019)
Dia mengatakan, skema di proyek Balikpapan ini nantinya akan menjadi role model dalam pengembangan proyek kilang Pertamina lainnya. PT Kilang Pertamina Balikpapan dijadwalkan bermitra dengan perusahaan dalam proyek RDMP Balikpapan.
“Ini menjadi contoh untuk business unit yang akan menyusul nanti dalam rangka pengembangan bisnis peningkatan kapasitas kilang,” ulasnya.
Proyek RDMP Balikpapan Tahap I yang akan berlangsung selama 52 bulan diperkirakan akan selesai pada tahun 2023 dan akan dilaksanakan oleh kontraktor yang terdiri dari konsorsium SK Engineering & Construction Co. Ltd, Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan nilai kontrak sekitar USD4 miliar.
Selanjutnya konstruksi proyek tahap I ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kilang sebesar 38 persen menjadi 360.000 barel per hari dengan hasil produk BBM yang memenuhi spesifikasi Euro V. Proyek RDMP Balikpapan didanai oleh Pertamina bersama dengan partner terpilih nantinya yang akan bergabung nantinya melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan.
“PT Kilang Pertamina Balikpapan akan memiliki saham mayoritas dengan porsi sebesar 55 perse di kilang Balikpapan sementara mitra nantinya sebesar 45 persen,” pungkasnya.(sdk).