Kanal24, Malang – Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (IPMAPA) Se-Malang Raya menggelar kegiatan penerimaan mahasiswa baru Papua di Wajak Bambang, Dusun Pandanrejo pada Jumat – Senin (28-03/03/2025). Acara ini tidak hanya bertujuan mempererat solidaritas antar mahasiswa Papua di Malang, tetapi juga memberikan wawasan tentang kemandirian ekonomi di era transformasi digital, khususnya dalam sektor pertanian.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (10/3/2025) dijelaskan bahwa salah satu sesi utama dalam kegiatan ini menghadirkan Dekan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D., yang membawakan materi berjudul “Kemandirian Ekonomi Bisnis di Era Transformasi Digital dalam Bidang Pertanian, Khususnya di Papua.” Dalam paparannya, Prof. Mangku menyoroti potensi besar sektor pertanian di Papua dan bagaimana pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan produktivitas, distribusi, serta pemasaran hasil pertanian.
Baca juga:
IPMAPA Malang Raya Kirim Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Menurutnya, adaptasi terhadap inovasi berbasis teknologi menjadi kunci keberlanjutan sektor pertanian. Beberapa strategi yang disampaikan antara lain:
- Penggunaan platform digital untuk pemasaran hasil tani.
- Penerapan sistem pertanian presisi untuk efisiensi produksi.
- Optimalisasi rantai pasok berbasis data guna meningkatkan daya saing produk pertanian Papua.
Ketua IPMAPA Malang, Alius Wandik, yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar penyambutan mahasiswa baru. “Ini adalah bagian dari upaya pemberdayaan mahasiswa Papua agar siap menghadapi tantangan ekonomi di era digital, khususnya di Papua,” ujarnya.
Acara ini berlangsung dengan penuh antusiasme, di mana para peserta aktif berdiskusi mengenai peluang dan tantangan dalam mengembangkan sektor pertanian di Papua. Dengan adanya dukungan akademisi dan komunitas, mahasiswa Papua di Malang diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi bagi pembangunan pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan di daerah asal mereka.

Baca juga:
Dosen FP UB Optimalisasi Budidaya Jagung Raja R7 di NTT
Dalam kesempatan ini, Alius Wandik juga menyampaikan apresiasi kepada Prof. Mangku Purnomo dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya atas dukungan berupa fasilitas gedung, transportasi, dan bahan makanan bagi peserta. “Kami berharap hubungan baik ini terus berlanjut dalam pengembangan, pelatihan, dan penyuluhan di bidang pertanian, tidak hanya di Jawa tetapi juga di Papua,” tutupnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Papua semakin memahami pentingnya peran teknologi dalam kemandirian ekonomi dan dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan untuk memajukan sektor pertanian di tanah kelahiran mereka. (ipmapa/nid)