KANAL24, Jakarta – PT Adaro EnergyTbk (ADRO) menyatakan serius dengan proyek pembangkit berbasiskan energi baru terbarukan(EBT).
Perseroan juga sudah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) untuk pengembangan sektor kelistrikan, namun sayang perseroan masih enggan menyebutkan nilainya.
“Untuk capex kita masih tunggu proyek-proyek berhasil, dengan harga batu bara yang baik kita siap untuk investasi yang besar di bidang renewable energy ,” kata Direktur Keuangan PT Adaro Energy Tbk Lie Luckman dalam Public Expose Live 2021, Senin (6/9/2021).
Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan, saat ini untuk mendukung kebutuhan listrik di area pertambangan, Adaro Power telah mengoperasikan 130 kWp PLTS atapdi area Coal Processing and Barging Load di Kelanis, Kalimantan Tengah.
Dalam waktu dekat, PLTS tersebut akan dilakukan penambahan kapasitas menjadi total 597 kWp dengan PLTS terapung, yang keduanya akan mengurangi penggunaan BBM diesel untuk genset sehingga akan sangat ramah bagi lingkungan. Adaro juga aktif mengikuti dan mendukung perkembangan tender-tender EBT baik di PLN, maupun captive market.
Adaro terus berencana untuk mengembangkan proyek-proyek EBT termasuk PLTS , baik untuk memenuhi kebutuhan listrik dari kegiatan operasional grup Adaro, maupun untuk disalurkan ke PLN sesuai dengan rencana pengadaan pembangkit EBT untuk IPP.
Adaro juga sudah menyelesaikan studi kelayakan untuk pengembangan PLTS di dekat wilayah tambang perseroan, dan sedang menjajaki pengembangan PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik di salah satu instalasi pengolahan air bersih milik Adaro.
“Adaro sangat terbuka untuk berdiskusi dan bermitra dengan pengembang EBT berpengalaman, baik dari dalam maupun luar negeri, baik untuk pengembangan proyek baru ( greenfield ) maupun untuk kerjasama dalam akuisisi proyek yang sudah berjalan,” katanya.
PLTS milik Adaro yang saat ini sudah beroperasi berada di Kelanis, Kalimantan Tengah. PLTS ini dipasang di atas atap (rooftop), sehingga tidak memerlukan lahan untuk pembangunannya.
“Kami ingin menambahkan, di luar PLTS, Adaro juga sedang menjajaki kemungkinan pengembangan mini hydro di area tambang milik Adaro di Kalimantan Tengah, Adaro juga terbuka untuk bersama-sama dengan partner yang sudah berpengalaman untuk pengembangan bisnis-bisnis EBT lainnya seperti biomass, PLTMH, PLTA , PLTB dan lainnya,” tambah Dharma.(sdk)