KANAL24, Jakarta – Kepala BMKG himbau seluruh pelaku di sektor transportasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan transportasi,”jelas Dwikorita Karnawati Selasa (02/02/2021).
Dwikorita menjelaskan, saat ini di wilayah Indonesia mengalami beberapa fenomena cuaca yang terjadi secara bersamaan. Adanya Monsoon Asia serta Daerah Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) atau Zona Pertemuan Angin dari arah Asia dan dari arah Australia yang memperlihatkan anomali yang mengarah pada penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia.
Fenomena MJO yang merupakan pergerakan kumpulan awan-awan hujan dari Samudera Hindia sebelah Timur Afrika yang saat ini sedang melintasi wilayah Indonesia menuju Samudera Pasifik, juga berpengaruh dalam meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia. Ditambah Kombinasi antara MJO, gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan gelombang Low Frequency di wilayah dan periode yang sama yakni di Laut China Selatan, Samudera Pasifik utara Papua, Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan NTT, sebagian besar Jawa, Bali, NTT bagian barat, Laut Bali, Laut Sumbawa, mampu meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
“Ditambah fenomena La Nina yang saat ini juga masih aktif dengan Indeks moderat yang mengarah ke kondisi lemah dan diprediksi menjadi normal pada bulan Mei 2021. Kami memprediksi peningkatan curah hujan bulan Januari hingga Maret 2021 dapat mencapai 40-80% dari normalnya,” imbuh Dwikorita.
Peningkatan curah hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
“Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ungkap Dwikorita.
Diharapkan masyarakat tetap selalu memonitor informasi cuaca dari BMKG (Cuaca publik, Cuaca penerbangan dan Cuaca Maritim) melalui kanal-kanal yang tersedia, baik melalui call centre 196, website www.bmkg.go.id, sosial media @infoBMKG di instagram dan YouTube, serta pada aplikasi Smart Phone infoBMKG yang dapat diinstal dari Play Store atau Apple Store.(sdk)