KANAL24, Malang – Keberadaan pelaku UKM yang khusus membidik produk daur ulang menurut dosen FEB UB Sri Palupi sangat bagus bagi ekosistem industri kreatif terutama di Kota Malang. Namun Palupi menggarisbawahi perlunya produk daur ulang ini tidak berada dalam zona ekslusif namun inklusif.
“Konsep terbatas dan produk khusus sesuai keinginan konsumen sudah tepat, namun menurut saya produk tersebut jangan terjebak ekslusif,” kata Palupi.
Lebih lanjut dia menjelaskan ekslusif yang dimaksud adalah perputaran produk yang hanya berada dalam komunitas yang terbatas. Sebagai produk yang memiliki keunikan menurutnya produk daur ulang saat ini memiliki potensi pasar yang perlahan meluas seiring dengan isu zero waste, kesadaran lingkungan.
Sehingga menurutnya pelaku UKM daur ulang ini harus mampu bertransformasi dari komunitas menuju produk yang inklusif. Untuk menuju kesana Palupi mengapresiasi pelaku UKM yang sudah menggunakan sarana media sosial sebagai sarana promosi produk. Namun menurutnya hal tersebut belum cukup untuk saat ini.
Baca juga:
Produk Daur Ulang Asal Malang Rambah Pasar Luar Jawa
“Saat ini kolaborasi dan sinergi lintas komunitas merupakan hal yang harus dilakukan oleh teman-teman UKM agar bisa inklusif,” ujar Palupi.
Dosen FEB ini menyarankan agar pelaku UKM daur ulang dapat menjalin kolaborasi dengan sektor lain dalam pemasaran produknya agar produk daur ulang dapat dikenal semakin meluas.
“Menurut saya pasarnya akan terus tumbuh namun butuh kolaborasi menuju inklusif seperti bekerjasama dengan penrajin produk lain, dengan industri pendukung dan juga media,” pungkasnya.(sdk)