KANAL24,Jakarta – Kendati pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) masih tertahan di pola bearish, namun pada perdagangan hari ini lajunya diperkirakan mencoba untuk bertahan di rentang 5.800-5.900.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, sejauh ini peluang pembalikan arah menguat pada laju iHSG belum terbentuk, namun tetap ada harapan terjadinya technical rebound di tengah harga yang sudah sangat rendah.
“Sehingga, kami memperkirakan IHSGkembali mencoba untuk menguat dengan kisaran support-resistance di level 5.800-5.900,” ujar Lanjar, di Jakarta, Senin (20/5).
Dia mengatakan, secara teknikal, laju IHSGkembali breakout support dengan penurunan yang lebih dari satu persen paada penutupan di akhir pekan kemarin.
” IHSG masih berbentuk bearish candle yang terindikasi menguji support di kisaran 5.800-an,” ucapnya.
Lanjar menyebutkan, sejauh ini pelemahanIHSG sudah cukup signifikan sejak mengalami breakout support pergerakan rata-rata 200 hari (MA200), karena adanya sikap pesimistis investor terhadap indikator RSI maupun stochastic yang bergerak negatif.
Dia mengatakan, pada akhir pekan kemarin laju IHSG kembali terperosok sebesar 1,17 persen ke level 5.826, setelah mencoba menguat di awal sesi perdagangan Jumat, 17 Mei 2019. Seluruh sektor melemah, kecuali indeks sektor pertanian yang menguat 0,55 persen dan pertambangan 0,35 persen.
“Rupiah bergerak tertahan di level Rp14.450 per dolar AS, namun investor asing masih tercatat net sell Rp789,27 miliar,” ujar Lanjar.
Dengan demikian, kata Lanjar, adanya peluang pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi delapan saham berikut:
1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
3. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
5. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
6. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
7. PT Indika Energy Tbk (INDY)
8. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). (Sid)