KANAL24, Jakarta – Pemerintah mengklaim Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat ekspor produk muslim terbesar di dunia. Namun di sisi lain Indonesia juga masuk dalam top five sebagai negara importir terbesar atas produk muslim dan produk halal dunia. Hal itu karena Indonesia sebagai pasar yang sangat besar lantaran jumlah penduduk muslimnya mencapai 12,7 persen dari populasi muslim dunia yang mencapai 1,9 miliar jiwa.
Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada pembukaan pameran Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) 2021 secara virtual, Kamis (3/6/2021). Mengutip data dari OKI (Organisasi Kerjasama Islam) Economic Outlook 2020, Ma’ruf Amin menyebutkan Indonesia menjadi eksportir terbesar kelima dengan proporsi 9,3 persen atas produk muslim dunia. Persentase itu di bawah Arab Saudi yang mencapai 14,5 persen, Malaysia 13,3 persen, Uni Emirat Arab 12,3 persen dan Turki sebesar 10,1 persen. Indonesia juga merupakan importir terbesar keempat dengan proporsi 8,4 persen, di bawah Uni Emirat Arab 12,2 persen, Turki 12,1 persen dan Malaysia 11,8 persen.
“Potensi Indonesia sebagai pasar produk muslim terbesar ini perlu diimbangi dengan peningkatan kinerja ekspor dan potensi produk kita untuk masuk ke pasar negara-negara OKI. Ini peluang besar bagi perkembangan dan ekspansi pasar produk muslim Indonesia, maka kita harus perkuat promosi dan pemasarannya melalui teknologi salah satunya melalui event ii-Motion 2021,” ujar Ma’ruf Amin.
Lebih lanjut, besaran pengeluaran masyarakat muslim dunia untuk produk muslim mencapai USD277 miliar atau meningkat 4,2 persen dari tahun sebelumnya. Diperkirakan pada tahun 2024 akan jumlah pengeluaran untuk produk muslim dunia akan mencapai USD 311 miliar. Demikian juga pada komoditi kosmetik halal, konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD66 miliar atau meningkat 3,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini menjadi peluang yang sangat besar bagi pelaku industri kreatif di Indonesia untuk mengambangkan produk modest fashion dan memasarkannya melalui pasar digital. Maka kita perlu mendorong promosi dan publikasi produk muslim Indonesia yang memang sudah mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan semakin dikenal di mata dunia,” pungkas dia.
Sementara itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan melalui pameran virtual ii-Motion 2021 diharapkan mampu mendorong peningkatan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Dijelaskannya angka PMI pada Mei 2021 berada di level 55,3. Capaian tersebut naik signifikan dibanding bulan April yang berada di posisi 54,6.
“Impian ini kita harapkan dapat meningkatkan PMI. Alhamdulillah berdasarkan rilis terbaru kemarin angka PMI manufaktur Indonesia pada Mei 2021 sebesar 55,3. Ini merupakan catatan rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia,” ujar Agus.(sdk)