KANAL24, Jakarta – Pada pekan ketiga Desember 2020, inflasi diperkirakan menyentuh level 0,36 persen secara bulanan (month-to-month), sedangkan proyeksi secara tahunan (year-on-year) sebesar 1,60 persen.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, menjelaskan berdasarkan hasil survei, penyumbang utama inflasi (m-to-m) yaitu cabai merah sebesar 0,08 persen, telur ayam ras 0,06 persen, cabai rawit 0,04 persen, tomat 0,03 persen, daging ayam ras 0,02 persen, minyak goreng, jeruk, wortel, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen.
“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi (m-to-m) pada periode tersebut berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar -0,05 persen dan bawang merah -0,01 persen,” ujar Erwin dalam keterangan pers yang dirilis di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Kemudian terkait arus modal asing yang masuk pada periode 14-17 Desember 2020 tercatat Rp3,86 triliun. Sebagian besar aliran dana yang masuk berasal dari instrumen surat berharga negara (SBN) sebesar Rp2,04 triliun. Sementara, melalui transaksi di pasar saham sebesar Rp1,82 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (year-to-date), nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto sebesar Rp140,01 triliun.
“Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun di 65,75 bps (basis poin) per 17 Desember 2020 dari 67,91 bps per 11 Desember,” katanya.(sdk)