KANAL24, Jakarta – Perkembangan pasar digital (e-commerce) atau marketplace di Indonesia dalam satu dekade ini belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh semua masyarakat khususnya di daerah yang terpencil.
Ini terjadi karena infrastruktur digital masih belum tersedia dengan baik. Padahal keberadaan e-commerce bisa mendekatkan antara penjual dan pembeli.
Chief Executive Officer PT Bukalapak.com Tbk, Rachmat Kaimuddin, mengatakan 70 persen transaksi di marketplace berasal dari lima kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Semarang.
Sementara jumlah penduduk yang masuk dalam tier 1 ini hanya 10 persen dari total penduduk di Indonesia. Artinya 90 persen di luar wilayah itu hanya melakukan transaksi di e-commerce sekitar 30 persen saja.
“Setelah ditelaah kami melihat masih banyak masyarakat yang belum nyaman dan percaya untuk bertransaksi di marketplace . Masih banyak juga yang belum punya akses terhadap uang non fisik seperti bank, kartu kredit atau uang digital lainnya yang dibutuhkan untuk transaksi secara online,” kata Rachmat, Senin (12/7/2021).
Untuk mendorong masyarakat melek digital sehingga bisa menumbuhkan transaksi, pemerintah perlu menggenjot pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Dengan jaringan Internet yang memadai, di inia optimis pasar digital akan tumbuh masif. (sdk)