KANAL24, Malang – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa bulan lalu menimbulkan kerugian bagi desa dan kecamatan setempat. Termasuk bagi Kecamatan Pronojiwo.
Masyarakat Kecamatan Pronojiwo merasakan kerugian khususnya pada sumber daya manusia. Tidak hanya masyarakat, tenaga kecamatan pun akhirnya ikut belajar hal baru. Mereka dipaksa untuk belajar mengenai bagaimana manajemen bencana yang baik.
“Dalam kurun waktu satu bulan ini terus terang banyak hal yang baru untuk saya. Termasuk dengan penanganan bencana ini. Saya akhirnya dipaksa untuk belajar bagaimana cara manajemen bencana yang baik,” ujar Hindam Adri, Camat Pronojiwo saat diwawancara pada, Senin (21/02/2022).
Sebagai Camat, Hindam Adri memastikan bahwa masyarakatnya sudah mendapat hak-hak mereka. Beliau memastikan hingga ke bagaimana cara pemerintah memfasilitasi penanganan bencana yang baik dan benar. Camat Pronojiwo tersebut ikut serta belajar menangani bencana meskipun dengan beban tugas di Kecamatan yang cukup berat.
Proses manajemen bencana akibat erupsi Gunung Semeru ini dibantu dengan 49 orang dari MBKM Semeru Universitas Brawijaya serta 28 orang personil yang ada di Kecamatan Pronojiwo. Orang-orang tersebut saling membantu dan bertukar pengalaman sehingga dapat menolong masyarakat dan lokasi sekitar erupsi Gunung Semeru ini.
“Dengan pengalaman mereka dan saya selaku camat, saya juga dipaksa untuk belajar hal baru. Kita combine akhirnya. Begitu kita combine, pengalaman di tempat lain bagaimana, saya selaku yang seharusnya menangani dan memberi keputusan ini kan harus sejalan,” tambah Camat Pronojiwo tersebut.
Hindam berharap untuk kedepannya ingin sektor wisata dan pertanian dari Lumajang khususnya Kecamatan Pronojiwo ini maju. (zak)