KANAL24, Malang – Sekilas seperti warung nasi lainnya yang berada di pinggir jalan. Yang nampak hanya gerobak yang memajang beragam lauk, lalu ada meja kursi kecil di tutup dengan spanduk dipinggir jalan seberang Masjid Sabilillah Malang.
Buka selepas isya Warung Sayang Mami Diana sekilas tidak nampak istimewa sama dengan warung lain ala PKL yang banyak dijumpai.
Namun jika anda mendekat lamat-lamat terdengar kosakata bahasa inggris dari sosok ibu berjilbab yang dengan tangkas melayani pembeli.
“Rice, hot tea, egg, mineral water, soup,” adalah kata yang sering terdengar terucap.
Begitu pula selepas pembeli makan dan akan membayar maka kata-kata “ Ten Thousand Rupiah, Five Thousand” kerap terdengar.
Itulah yang berbeda dari warung sayang Mami Diana. Gaya melayani Mami Diana tidak jarang menggunakan kosakata bahasa inggris ketika melayani pembeli.
“Itu sudah setiap hari dan jadi ciri khas warung ini,” kata Agung salah satu pelanggan setia Mami Diana Senin (10/12/2019) malam.
Menurut Agung yag juga warga jalan Sukarno Hatta dirinya mendengar cerita Mami Diana sebelumnya merupakan pekerja TKI diluar negeri yang sudah terbiasa dengan bahasa Inggris dan ketika pulang membuka warung itu dijadikan ciri khas nya ketika berjualan.
Menu di warung Mami Diana adalah menu rumahan seperti rawon, nasi dengan berbagai menu oseng, bali telur, daging, jeroan dan lainnya. Rasanya makanannya menurut para pembeli nya enak sesuai lidah orang malang.
“Kalo aku kasih nilai skala 10 rasanya 9 enak dan rekomended,” lanjut Agung.
Jadi buat anda yang ingin makan kenyang sambil menguji belajar bahasa inggris tidak ada salahnya jika selepas Isya meluncur ke Warung Sayang Mami Diana di seberang pintu masuk Masjid Sabilillah Malang. (sdk)