KANAL24, Malang – Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Semeru Universitas Brawijaya (MBKM Semeru UB) gelombang pertama telah diberangkatkan pada 21 Januari 2022 kemarin. Menariknya, kegiatan ini mengusung lima klaster untuk membantu masyarakat di kecamatan pronojiwo lumajang yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru kembali bangkit dan berdaya. Salah satu klaster yang ada yakni klaster pemetaan bencana dengan PIC Adipandang Yudono, S. Si., MURP., Ph.D. Kepada kanal24.co.id, Adipandang mengatakan di klaster pemetaan bencana, penggonaan tools Geographic Information System (GIS) sangat menunjang.
Adi menyebut di Lumajang, ada dua potensi bencana yakni erupsi Semeru dan tsunami. Penggunaan GIS untuk meminimalisir dampak besar dari bencana-bencana tersebut, seperti korban jiwa dan harta benda.
“Pemetaan menggunakan GIS akan kami lakukan secara real time. Harapannya dapat membantu masyarakat dan pemerintah setempat untuk lebih peka terhadap berbagai potensi bencana yang ada,” ujarnya, jumat (5/2/2022).
Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) itu menjelaskan, pada klaster pemetaan bencana ini ada tiga tematik yang diangkat yakni pemetaan dampak bencana dan potensi area tambang, potensi untuk pengembangan pariwisata, dan potensi untuk pengembangan peternakan. Tiga tema tersebut dipilih berdasarkan background studi peserta pada klaster itu, dengan harapan mahasiswa mampu mengembangkan teori yang didapatkan di dalam kelas untuk diimplementasikan di luar kelas.
Sementara itu, untuk output dari klaster ini adalah masterplan pengembangan tiga potensi tambang, pariwisata, dan peternakan. Kemudian pembangunan database sistem informasi, dan ketiga yakni dashboard untuk tampilan data-data yang telah diperoleh.
“Rencananya, kita juga akan mengembangkan citizen participation, artinya masyarakat bisa turut berpartisipasi memberikan update seputar potensi daerahnya sehingga bisa menjadi acuan bagi pemerintah daerah setempat dalam membuat kebijakan,” tandasnya. (Meg)